Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Emelia Nomleni mengatakan bahwa penanganan masalah kekerasan terhadap perempuan di provinsi itu butuh keterlibatan semua pihak.

“Penanganan kekerasan terhadap kaum perempuan ini tidak bisa dilakukan oleh instansi atau organisasi tertentu saja, tetapi juga butuh keterlibatan semua pihak,” ujarnya di Kupang, Sabtu (3/10).

Hal ini menanggapi peluncuran program “Women Care Day” Polda NTT yang dilakukan di halaman Markas Polres Kupang Kota oleh Kapolda NTT Irjen Pol. Lotharia Latif.

Menurutnya, peluncuran program tersebut yang dilakukan oleh Polda NTT adalah bukti nyata keterlibatan Polda NTT dalam hal mengurangi berbagai kasus kekerasan terhadap perempuan.

“Hal-hal seperti ini yang kita butuhkan. Artinya, edukasi dan tindakan-tindakan lebih nyata dan konkret seperti yang dilakukan dalam hal pelayanan SIM, khusus bagi perempuan pada hari Sabtu,” tandasnya.

Ketua DPD PDI Perjuangan NTT ini mengatakan, edukasi itu tidak hanya bagi kaum perempuan, tetapi juga bagi kaum pria untuk memahami atau mengerti bahwa sesungguhnya ruang bagi perempuan itu harus diberikan.

“Di sini bukan berarti bahwa kaum perempuan mau yang enak-enak. Itu tidak. Akan tetapi, ruang itu diberikan bagi kami untuk bisa melakukan banyak kegiatan salah satunya dalam hal pelayanan di tempat publik,” jelasnya.