Manado – Penutupan Bandara Internasional Sam Ratulangi di Manado diperpanjang selama 12 jam atau hingga pukul 18.00 WITA hari ini, Jumat (19/4). Hal ini imbas dari erupsi Gunung Ruang di Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro, Sulawesi Utara (Sulut).

“Perpanjangan penutupan Bandara ini berdasarkan pertimbangan masih adanya abu vulkanik di airways dan hasil paper test menunjukkan positif Volcanic Ash (VA),” kata Kapusdatinkom Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, Jumat (19/4).

Abu vulkanik hingga kini masih mengganggu wilayah udara di area Bandara yang berjarak sekitar 95 km dari Gunung Ruang.

“Kondisi ini berdampak pada keamanan dan keselamatan penerbangan. Otoritas bandara telah menerbitkan notifikasi terkait kondisi tersebut,” katanya.

Citra satelit BMKG menunjukkan sebaran abu sudah mengarah ke Barat, Barat Laut, Timur Laut dan Tenggara menutupi Manado dan Minahasa Utara.

“Diperpanjangnya penutupan sementara operasional Bandara Sam Ratulangi ini atas kesepakatan bersama pihak-pihak terkait.

Diantaranya, Kepala Otoritas Bandara, General Manager AirNav, BMKG, dan Badan Usaha Angkutan Udara (BUAU) yaitu PT. Garuda Indonesia, Lion Air Group, PT. Citilink Indonesia dan PT. Transnusa Aviation Mandiri.

Kepala Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah VIII Manado, Ambar Suryoko mengatakan, penanganan penumpang oleh BUAU dilakukan dengan opsi reschedule atau refund berlangsung dengan aman dan tertib.

“Kami masih terus memantau perkembangan dari erupsi Gunung Ruang, dan berkoordinasi dengan stakeholder terkait,” ucapnya.

“Dalam penanganan force majeure ini untuk mengantisipasi tindakan yang diperlukan demi memastikan keselamatan, keamanan dan kenyamanan penerbangan,” kata Ambar.

Selain itu pihaknya juga akan terus memonitoring bandara-bandara sekitar yang terdampak dan berpotensi mengganggu aktivitas penerbangan.