Terdakwa Ferdy Sambo maaf kepada para ajudannya, yakni Adzan Romer, Daden Miftahul Haq, Prayogi Iktara Wikaton, dan Farhan Sabilah atas peristiwa pembunuhan Brigadir J di rumah dinasnya.

Hal itu disampaikan Ferdy Sambo saat ia dan istrinya, Putri Candrawathi memberikan kesaksian di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.

“Saya ingin sampaikan permohonan maaf kepada mereka. Karena saya sudah menganggap mereka sebagai anak-anak saya,” ujar Sambo di PN Jaksel, Selasa (8/11).

Selain permintaan maaf kepada ajudannya, Sambo secara khusus juga menyampaikan maafnya kepada Prayogi lantaran harus membatalkan acara pernikahannya

“Karena ada peristiwa ini mereka harus diproses dan bahkan si Yogi harus membatalkan pernikahan,” ucap Sambo.

Baca Juga:  Misteri Kematian Brigadir Joshua di Rumah Jenderal Ferdy Sambo, Polri Kedepankan Pembuktian Ilmiah

“Saya sampaikan permintaan maaf kepada anak-anak saya ini, supaya mereka tahu peristiwa yang mereka hadapi,” tandasnya.

Dalam sidang yang sama, Ferdy Sambo juga membantah keterangan ajudannya, Adzan Romer.

Menurut Ferdy Sambo, saat itu dia menjemput Putri dengan membuka pintu kamar secara langsung dan membawa Putri keluar kamar tanpa melihat jasad Brigadir J.

“Karena saya menghindari istri saya melihat tubuh korban,” ucap Ferdy.

Ferdy Sambo meyakini, dirinya tidak menggunakan sarung tangan seperti tudingan Romer.

Baca Juga:  Diduga Korupsi Pesangon Karyawan, Direksi Merpati Air Dilaporkan ke KPK

Sebelumnya, Romer mengatakan bosnya menggunakan sarung tangan hitam kala peristiwa pembunuhan Yoshua terjadi. Romer juga sempat menuding senjata yang jatuh adalah punya Sambo.

“Senjata yang jatuh bukan senjata HS, tetapi senjata pribadi saya,” kata Sambo.

Terkait, perjalanannya pada 6 dan 7 Juli 2022. Pada waktu itu dirinya mengantarkan anaknya ke sekolah malam hari, sebelum acara ulang tahun dengan niatan kejutan.

Sementara, keterangan 7 Juli 2022, mereka pulang bukan waktu maghrib melainkan pukul 20.00 WIB.

“Kemudian itu adalah acara surprise. Saya tidak tahu dengan (keberadaan) Yosua, karena ada kue dan tumpengnya,” ujar Sambo.