Labuan Bajo – Floratama Learning Center: Tourism & Hospitality Knowledge Management Class (THKMC) kembali hadir dengan kelas keduanya yang diadakan secara hybrid di ruang rapat Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) di Labuan Bajo pada Jumat pagi (1/3/).
Kelas THKMC kedua ini memberikan pemahaman yang mendalam tentang pentingnya ekosistem pariwisata yang terpadu, quality tourism, dan sustainable tourism sebagai kunci pengembangan pariwisata yang bertanggung jawab dan berkelanjutan.
Program THKMC diharapkan dapat melahirkan generasi baru profesional pariwisata yang memiliki pengetahuan dan wawasan luas, serta mampu berkontribusi dalam membangun pariwisata Indonesia yang lebih berkualitas dan berkelanjutan.
Frans Teguh, Staf Ahli Menteri Bidang Pembangunan Berkelanjutan dan Konservasi Kemenparekraf yang saat ini juga menjabat sebagai Plt. Direktur Utama BPOLBF, didapuk sebagai narasumber utama dalam kelas ini.
Baca Juga: BPOLBF Gaet Eiger dan Dusit Internasional, Raup Komitmen Investasi Rp250 M untuk Parapuar
Frans Teguh memaparkan berbagai poin penting terkait ekosistem pariwisata, quality tourism, dan sustainable tourism yang menjadi kunci pengembangan pariwisata yang bertanggung jawab dan berkelanjutan.
Frans menekankan pentingnya membangun ekosistem kepariwisataan yang terpadu dan saling terintegrasi. Hal ini dianalogikan sebagai sebuah orkestra yang terdiri dari berbagai instrumen, di mana setiap instrumen memiliki peran penting dalam menciptakan harmoni.
Ekosistem pariwisata yang ideal adalah ketika semua komponen, seperti pemerintah, industri pariwisata, masyarakat lokal, dan wisatawan, bekerja sama dan saling mendukung.
“Jadi, dalam aktivitas wisata itu, ada komunikasi, interaksi, dan kesadaran lingkungan,” jelas Frans.
Frans menjelaskan bahwa quality tourism lebih dari sekadar kemewahan fasilitas dan amenitas. Quality tourism berfokus pada peningkatan pengalaman wisatawan yang otentik.
Hal ini dapat dicapai dengan menghadirkan suasana alami yang indah, membangun koneksi dengan budaya lokal, dan menciptakan interaksi yang positif antara wisatawan dan masyarakat.
Adapun sustainable tourism menjadi solusi untuk meminimalisir dampak negatif pariwisata terhadap lingkungan dan sosial. Penerapannya tidak hanya terbatas pada operasional harian, tetapi juga dimulai dari perencanaan awal hingga evaluasi dan peninjauan.
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.