URL berhasil dicopy
Gegara Kesulitan Diet Pria Ini Dibebaskan dari Penjara
Berikut adalah rangkuman dari berbagai sumber, tentang kisah pria yang dibebaskan karena tak bisa diet, 16 november 2023).
Pria Italia yang sebelumnya dihukum 30 tahun penjara atas tuduhan pembunuhan pacarnya, baru saja dibebaskan. Keputusan ini dikeluarkan oleh seorang hakim yang berpendapat bahwa kondisi makanan di dalam penjara tidak memungkinkan pria tersebut untuk menjalani diet yang diperlukan demi kesehatannya di balik jeruji besi.
Kisah tragis ini bermula pada tahun 2017, saat Dimitri Fricano ditangkap karena membunuh pacarnya, Erika, setelah terlibat dalam pertengkaran sengit selama liburan mereka di Sardinia. Awalnya, Fricano memberikan keterangan palsu kepada polisi dengan mengklaim bahwa perampok telah menyerang dan membunuh pasangannya. Namun, setelah penyelidikan mengungkap sejumlah inkonsistensi dalam ceritanya, Fricano akhirnya mengakui perbuatannya yang mengejutkan, yaitu menikam Erika sebanyak 57 kali.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Setelah menjalani dua tahun proses peradilan, Fricano dihukum 30 tahun penjara pada tahun 2022. Namun, bulan ini, pembebasan diberikan karena kondisi kesehatannya yang semakin memburuk. Ketika dihukum, berat badan Fricano mencapai 120 kg (260 lbs). Dalam waktu 12 bulan berikutnya, beratnya meningkat secara drastis menjadi 200 kg (440 lbs), meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular.
Pengadilan menyimpulkan bahwa sistem penjara tidak mampu memberikan perawatan yang diperlukan oleh Fricano, terutama terkait dengan kebutuhan diet rendah kalori yang menjadi krusial untuk menangani masalah obesitasnya. Kondisinya yang semakin memburuk membuatnya mengalami kesulitan bergerak, bahkan sampai-sampai ia memerlukan tongkat atau kursi roda untuk berkeliling gedung penjara.
Sebagai akibat dari penilaian tersebut, Fricano kini menjalani sisa masa hukumannya sebagai tahanan rumah di sebuah kota dekat Biella. Keputusan ini tidak luput dari kemarahan keluarga korban, khususnya orang tua Erika yang merasa bahwa memberikan Fricano tahanan rumah dianggap tidak adil dan memalukan.
“Tahanan rumah untuk Dimitri? Ini keputusan yang memalukan,” ungkap ayah Erika kepada surat kabar Italia Corriere Della Sera. “Rasanya seperti menerima tikaman tepat di jantungnya. Ini adalah kasus yang jarang terjadi. Tidak disangka bahkan mafiosi [Mafia] pun tidak menerima perlakuan ini.” Meskipun undang-undang menyatakan kemungkinan Fricano kembali ke penjara jika kondisinya membaik, keluarga korban yakin bahwa hal itu tidak akan terjadi.
Penulis : Rini Kuriniati
Editor : Edeline Wulan
Halaman : 1 2
