Jakarta – Puluhan anggota Kesatuan Aksi Pemuda dan Mahasiswa Pendukung (KAPMP) yang menyokong Prabowo-Gibran menggelar aksi demonstrasi di Mabes Polri, Jakarta Selatan. Mereka menyerukan pemeriksaan terhadap Jenderal (Purn) Wiranto, Letjen (Purn) Agum Gumelar, dan penulis buku ‘Buku Hitam Prabowo Subianto’, Azwar F terkait dugaan penyebaran berita hoaks terkait pelanggaran HAM yang dilakukan oleh Prabowo Subianto.

Koordinator lapangan aksi demo KAPMP, Pardong, menjelaskan bahwa tujuan dari demonstrasi ini adalah untuk mendesak Polri agar mengusut keterlibatan Wiranto, Agum Gumelar, dan Azwar F dalam penyebaran berita hoaks yang menyerang citra Prabowo terkait isu pelanggaran HAM.

“Kami menyelenggarakan aksi demo ini untuk meminta Polri agar menyelidiki Wiranto, Agum Gumelar, dan Azwar F (penulis buku hitam Prabowo) terkait penyebaran berita hoaks mengenai pelanggaran HAM yang diduga dilakukan oleh Prabowo,” ungkap Pardong kepada para media saat aksi di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin, 18 Desember 2023.

Selain meminta pemeriksaan, Pardong juga menekankan pentingnya permintaan maaf dari Wiranto dan Agum Gumelar kepada Prabowo atas penyebaran berita hoaks yang dinilai mencemarkan nama baik.

“Wiranto dan Agum Gumelar untuk meminta maaf kepada Prabowo karena telah menyebar berita hoaks,” ucap Pardong

Pardong juga menyoroti Azwar F, penulis buku ‘Buku Hitam Prabowo’, yang dinilai telah merusak citra Prabowo sebagai tokoh nasional dan calon presiden 2024.

“Bukan hanya Wiranto, Agum Gumelar, tetapi Azwar F sebagai penulis buku Hitam Prabowo telah merusak citra dan nama baik Prabowo sebagai tokoh nasional dan capres 2024. Maka dia harus bertanggung jawab dan polisi untuk segera memeriksanya,” ujar Pardong.

Namun, respons terhadap tuntutan tersebut beragam. Aktivis 98 yang tergabung dalam Koalisi Masyarakat Sipil, Petrus Haryanto, menegaskan bahwa isu penculikan yang menyeret nama Prabowo bukanlah fiksi semata. Menurutnya, hal tersebut merupakan kejadian nyata yang terjadi di masa lampau.