Gempa bumi tektonik dengan skala M=5.0 yang terjadi di Kabupaten Manggarai Barat, ujung barat Pulau Flores, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), akibat aktivitas sesar lokal.

“Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, gempa bumi yang terjadi di Manggarai Barat merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas sesar lokal,” kata Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kampung Baru Kupang, Robert Owen Wahyu di Kupang, Senin (7/1/2018).

Baca Juga:  Edi Endi Sebut Pertumbuhan Ekonomi Manggarai Barat Tahun 2022 Tertinggi di NTT

Pada pukul 10.48.31 WIB, wilayah Laut Flores diguncang gempa bumi tektonik. Hasil analisis BMKG menunjukkan, informasi awal gempa bumi ini berkekuatan M=5.0, yang selanjutnya dilakukan pemutakhiran menjadi M=4.9.

Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 8,13 LS dan 119,87 BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 40 km arah utara, Kota Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, pada kedalaman 45 km.

Baca Juga:  Polda NTT Terus Pantau Pergerakan Khilafatul Muslimin di Labuan Bajo

Menurut Robert Owen Wahyu, dari hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi di wilayah Laut Flores ini, dibangkitkan oleh deformasi batuan dengan mekanisme pergerakan dari struktur sesar mendatar oblique.