Gerebek Suami PNS Tinggal dengan Wanita Lain di Rumah, Istri Lapor ke Polres Mabar

“Kemudian saya tanya mama mantu, mama itu perempuan siapa, tetapi mama ini tidak menjawab. Saya tanya lagi yang kedua, mama itu perempuan siapa. Tetapi mama itu bilang itu saudara saya punya anak. Terus saya bilang kenapa dia lari lihat saya, lalu dia bilang itu anak malu. Buat apa malu-malu saya kan baru ketemu dengan dia, saya tidak pernah lihat dia punya muka selama ini,” ungkap RFH.

Tak hanya sampai di situ, hal yang membuat RFH kecewa ialah pihak keluarga suaminya telah bersepakat secara adat untuk memilih wanita tersebut yang diduga sebagai istri baru SA. Kesepakatan itu dibuat SA tidak ada di rumah.

“Kamu tidak ada hubungan lagi dengan kami. Kau yang kasi tinggal SA. Kasi tinggal mamanya dan keluarganya di sini. Jadi saya senang tadi kalau kau datang dengan saudaramu. Kami sudah ada perempuan lagi untuk (SA) dan kami sudah urus secara adat ini perempuan. Jadi rumah ini sudah ada yang jaga dan kamar itu sudah ada yang jaga,” kata RFH meniru perkataan dari salah seorang dari keluarga SA.

Terpisah, salah seorang saudara dari RFH, Desi Gorom mengatakan ada yang janggal dalam keputusan yang disampaikan keluarga SA. Menurutnya, pihak keluarga SA telah mengambil keputusan cerai secara sepihak, mengingat RFH dan SA telah menikah secara sah menurut Gereja pada tanggal 18 Juli 2011. 

Sehingga pihaknya memutuskan untuk melaporkan kejadian ini ke Polres Manggarai Barat.

“Ada keputusan, itu menurut mereka bahwa kami sudah cerai, ya secara budaya secara hukumkan belum, itu bagi peribadi saya. Maka kami sepakat sebagai keluarga korban melaporkan kejadian ini ke pihak kepolisian, karena mereka yang berwenang. Dan yang menjadi korban ketiga anak ini,” katanya.

Hal senada juga disampaikan Ronal yang juga merupakan saudara dari RFH. Dirinya menegaskan agar kasus yang menimpah saudarinya tersebut dapat segera diproses oleh pihak kepolisian agar menemukan titik terang.

“Tujuan laporan ini supaya kasus ini cepat usut. Yang kedua keluarga merasa terancam dengan ancaman yang walaupun lewat hp. Itu tujuannya, makanya keluarga ambil tindakan buat laporan ke Polisi. Yang ketiga kasus ini cepat diusut biar cepat selesai,” tegasnya.

Sementara itu, SA belum menjawab saat dikonfirmasi melalui via WhatsApp sejak Rabu (14/6) yang lalu. Kemudian, pada Kamis (15/6), kami kembali berupaya konfirmasi perihal laporan dari RFH. Meski pesan sudah menunjukan tanda telah dibaca, namun hingga kini belum ada jawaban.

Halaman : 1 2