Labuan Bajo – Desa Galang terletak di Kecamatan Welak, Kabupaten Manggarai Barat. Bagi sebagian besar wisatawan, nama desa ini tidaklah familiar, namun desa ini terkenal karena hal unik yang mungkin hanya bisa dijumpai di sini, yaitu Istana Ular.
Istana Ular berbentuk goa dengan lorong yang sangat panjang nan gelap. Di dalamnya menjadi habitat hidup dari berbagai jenis ular, reptil melata berdarah dingin.
Saat ini, Badan Pelaksana Otorita Pariwisata Labuan Bajo Flores (BPOLBF) telah menetapkan Desa Galang menjadi salah satu Desa Wisata bersama 30 desa wisata lainnya yang berada di Flores, Lembata, Alor, dan Bima (Floratama).
Konon, keberadaan istana ular di Manggarai Barat ini pertama kali terjadi karena sebuah peristiwa pada Suku Ronggot. Sebagaimana diyakini dan diceritakan masyarakat setempat, kisah ini adalah legenda tentang dua orang kakak beradik yang melakukan hubungan sedarah, kemudian diasingkan dan mengungsi ke sebuah goa.
Buah hasil dari hubungan terlarang tersebut, adalah keturunan mereka berupa ular, dan kutukan berlanjut dengan keduanya yang kemudian berubah wujud jadi ular dan dipercaya mendiami goa tersebut hingga kini. Sampai saat ini, belum pernah ada yang mencapai ujung lorong dari Goa Istana Ular.
“Kami perkirakan dari pintu masuk sampai ke pintu keluarnya itu sekitar 5 kilometer, nah selama ini belum pernah ada yang sampai ke pintu keluar, kami yang masuk ke goa itu hanya mampu sampai 150 meter saja, karena keterbatasan oksigen,” kata Direktur Utama BPOLBF Shana Fatina, beberapa waktu lalu.
Pernah ada vloger yang berusaha untuk mengungkap keunikan dari goa ular tersebut, namun hanya mampu mencapai sekitar 300 meter saja.
Goa Istana Ular itu baru mulai dipromosikan secara masif pada 2017 lalu. Hampir setiap bulan ramai oleh wisatawan, namun sayangnya belum terlalu dikenal oleh wisatawan mancanegara.
Goa Istana ular ini juga kini menjadi satu-satunya destinasi wisata unik di NTT dan bisa dibilang satu-satunya di Indonesia karena di dalam goa itu terdapat berbagai macam ular piton dengan warna yang berbeda-beda.
Ritual Adat
Menuju Desa Galang dapat ditempuh dengan moda transportasi darat dari Labuan Bajo sekitar 2-3 jam perjalanan. Pemandangan indah dari rindangnya pepohonan, hamparan sawah, hingga nuansa khas pedesaan dataran Flores tersuguh pada sepanjang perjalanan.
Setibanya di Desa Galang, ada ritual penyambutan secara adat bagi pengunjung sebelum bergerak menuju Goa Istana Ular. Dari desa, perjalanan menuju goa ditempuh dengan berjalan kaki menapaki anak tangga sekitar 20 menit hingga tiba di mulut goa.
Di area ini tersedia juga beberapa fasilitas pendukung seperti toilet, dan tempat istirahat bagi wisatawan yang ingin beristirahat sejenak yang kini sudah dibangun oleh pemerintah.
Sebelum memasuki Goa Istana Ular, terlebih dahulu akan dilakukan ritual adat di mulut goa. Salah satu prosesnya adalah mempersembahkan sebutir telur ayam kampung sebagai salam, sekaligus panggilan dari warga kepada “saudara” nya di dalam gua untuk menampakkan diri kepada tamu yang hendak diajak menengok ke dalam goa itu
Hingga kini, warga Desa Galang meyakini bahwa penghuni istana ular tersebut adalah saudara mereka, sehingga segala tradisi yang dilakukan, pun pengembangannya sebagai destinasi wisata selalu mengedepankan keberlanjutan atau upaya perlindungan terhadap eksistensi dari Goa Istana Ular sendiri.
“Kami memang dalam ritual adat tidak melakukan penyembelihan ayam, karena menurut ular di sana kalau menyembelih ayam sama saja dengan kita menyembelih manusia karena ular di sana merupakan penjelmaan dari jin,” ceritanya.