Google menyatakan bahwa pemecatan ini dilakukan karena para karyawan tersebut telah melanggar beberapa kebijakan perusahaan, termasuk kode etik, kebijakan tentang pelecehan, standar perilaku, dan kebijakan tentang masalah di tempat kerja.

“Mereka mengambil alih ruang kantor, merusak properti kami, dan secara fisik menghalangi pekerjaan karyawan Google lainnya,” tulis Rackow dalam memo yang diperoleh The Post.

“Perilaku mereka tidak dapat diterima, sangat mengganggu, dan membuat rekan kerja merasa terancam.”

Keputusan Google ini menuai kecaman dari berbagai pihak. Para karyawan yang dipecat mengecamnya sebagai “balas dendam” dan “bukti bahwa Google lebih mementingkan keuntungan daripada karyawannya.”

Para karyawn menyatakan bahwa mereka hanya ingin menyuarakan pendapat mereka dan tidak berniat untuk mengganggu aktivitas perusahaan.

Kelompok tersebut telah memposting beberapa video dan streaming langsung aksi protes di akun X mereka – termasuk momen saat karyawan diberi peringatan terakhir dan ditangkap oleh polisi setempat karena memasuki tanpa izin.

Bulan lalu, Google memecat seorang insinyur perangkat lunak yang secara terbuka mengecam salah satu eksekutif Google yang berbasis di Israel selama konferensi teknologi di New York City.