Di hadapan Gubernur NTT, Bupati Deno memaparkan komoditas unggulan di wilayah Manggarai adalah kopi dan  hortikultura.

 “Kabupaten Manggarai tiga tahun terakhir fokus pada pengembangan hortikultura. Kenapa begitu, pertama,  dilihat dari sisi kontribusi PDRB terbesar berasal dari sektor pertanian.  Kedua, serapan tenaga kerja di sektor pertanian sebesar 51 persen,” tegas Bupati Deno. 

Omzet hortikultura di Manggarai, Deno menjelaskan, selama tiga tahun mencapai 19 miliar dan pemasaran sudah menjangkau wilayah Sumba dan sekitarnya.

Sedangkan sambung dia,total produksi kopi Kabupaten Manggarai sebanyak 2.702 ton dengan omzet penjualan kopi green bean sebesar Rp148 miliar, kopi olahan dengan omzet  sekitar Rp15 miliar,  dan kopi bubuk sebesar Rp4,7 miliar. 

Dalam rangka mengoptimalkan potensi kopi dan hortikultura Deno menuturkan, Pemerintah Kabupaten Manggarai berkoordinasi dengan Badan Pertanahan, Bank NTT, dan Pertamina.

 “Dengan Badan Pertanahan, saya berkoordinasi supaya petani-petani saya diberi sertifikat gratis. Tahun lalu,  melalui CSR Bank NTT, kami dapat 250 juta  untuk mensertifikatkan tanah petani hortikultura maupun kelompok pengembangan.  Dengan Pertamina, akan dibantu 2 unit Cool Storage atau pendingin agar sayur-sayur bisa disimpan hingga dua minggu,” jelas Deno Kamelus dalam presentasinya.