Gubernur NTT Viktor Laiskodat mengatakan jumlah warga miskin Provinsi NTT masih tinggal 20 persen lebih atau mengalami penurunan dari 21 persen pada 2018.

“Pada saat kami menjadi gubernur kemiskinan di NTT mencapai 21 persen dan persentase penduduk miskin pada 2019 mengalami penurunan menjadi 20,62 persen dan naik lagi pada 2021 mencapai 20,90 persen,” kata Gubernur Viktor Laiskodat saat dihubungi di Kupang, Minggu, 12 September 2022, mengutip Antara.

Laiskodat mengatakan, naiknya jumlah warga miskin merupakan di NTT merupakan dampak dari terjadinya pandemi Covid-19 dan bencana alam badai siklon tropis seroja serta adanya serangan penyakit ternak ASF yang mengakibatkan ratusan ribu ternak milik warga mati.

Baca Juga:  Garuda Indonesia Resmi Buka Kembali Rute Penerbangan Jakarta-Melbourne

Menurut dia, Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) melakukan berbagai upaya dalam mengatasi kemiskinan berupa intervensi program pemberdayaan ekonomi masyarakat sehingga jumlah warga kemiskinan di NTT sudah menuju 20,5 persen.

“Pada saat daerah lain jumlah kemiskinannya naik tetapi NTT terus menurun karena pemerintah NTT terus melakukan intervensi berbagai program pemberdayaan ekonomi seperti program tanam jagung panen sapi (TJSP) sebagai upaya mempercepat pengentasan kemiskinan yang memiliki dampak ekonomi yang cukup besar,” kata Viktor Laiskodat.

Baca Juga:  Kembangkan Keterampilan Karyawan, Perumda Tirta Komodo Gelar Bimtek SIMPDAM Android

Politikus Partai Nasdem ini mengatakan, satu-satunya provinsi di Indonesia bagi timur yang jumlah warga miskinnya turun hanya NTT.

Dia menjelaskan, perlu ada kerja kolaborasi berbagai pihak di NTT dalam meengatasi kemiskinan sehingga jumlahnya terus mengalami penurunan.

Viktor Laiskodat juga mengaku optimis jumlah warga miskin turun hingga di bawah 20 persen apabila semua pihak di NTT bekerja sama dalam melakukan upaya penurunan jumlah warga miskin dengan melakukan berbagai intervensi program pengentasan kemiskinan secara kolaboratif