Hari Epilepsi Internasional: Fakta Menarik dan Dampak Epilepsi

Senin 12-02-2024, 09:06 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Sebagian besar kasus epilepsi tidak menyebabkan kematian. Namun, serangan kejang yang berlangsung lama atau sering dapat mengganggu perkembangan otak dan motorik kasar anak. Foto ilustrasi

Sebagian besar kasus epilepsi tidak menyebabkan kematian. Namun, serangan kejang yang berlangsung lama atau sering dapat mengganggu perkembangan otak dan motorik kasar anak. Foto ilustrasi

Dampak epilepsi dapat bervariasi tergantung pada tingkat keparahan dan jenis kejang. Beberapa orang dengan epilepsi hanya mengalami kejang sesekali, sementara yang lain mungkin mengalami kejang setiap hari.

Konsultan neurologi anak Prof. Dr. dr. Irawan Mangunatmaja Sp.A(K) menjelaskan bahwa serangan kejang atau epilepsi yang berlangsung lama dapat mengganggu perkembangan otak dan motorik kasar pada anak.

Menurut Irawan, sebagian besar kasus epilepsi tidak menyebabkan kematian. Namun, serangan kejang yang berlangsung lama atau sering dapat mengganggu perkembangan otak dan motorik kasar anak. Hal ini dikatakan Irawan dalam sebuah diskusi daring di Jakarta pada Selasa.

Irawan juga menjelaskan bahwa secara klinis, epilepsi dapat menyebabkan menurunnya fungsi kognitif karena kejang yang berlangsung lama. Namun, tidak jarang ada pasien epilepsi yang dapat menjalani hidup normal, meskipun dalam beberapa keadaan tertentu mereka dapat terserang kejang mendadak.

Epilepsi merupakan suatu gejala awal tanpa penyebab yang jelas. Anak dapat dianggap menderita epilepsi jika mengalami kejang berulang dari hari ke hari tanpa penyebab pasti, dan terdapat suatu sindrom yang dapat teridentifikasi melalui pemeriksaan Elektroensefalogram (EEG).

Menurut Irawan, penggunaan EEG dapat membantu dokter menentukan gejala epilepsi yang dialami anak dan menegakkan diagnosis yang tepat. Meskipun demikian, Irawan menekankan bahwa epilepsi bukanlah penyakit keturunan, meskipun ada kemungkinan anak menderita epilepsi jika ada anggota keluarga yang pernah mengalami kondisi tersebut.

Baca Juga:  Sosok Tunggu Kiris Itu Seperti Apa dan Hantu Tunggu Kiris Artinya Apa? Simak Ulasan Lengkapnya di Sini

Orang tua dapat membantu mengenali tanda-tanda epilepsi pada anak dengan melihat dua gejala khas, yaitu gejala fokal dan gejala umum. Gejala fokal ditandai dengan kejang hanya pada satu sisi tubuh, sementara gejala umum mencakup kejang dengan kaku seluruh tubuh atau tersentak seperti kaget.

Irawan juga menjelaskan perbedaan antara kejang karena epilepsi dan kejang biasa, serta pentingnya pengamatan dan perekaman selama kejang terjadi. Ia juga menyarankan untuk segera melakukan pemeriksaan otak jika anak mengalami kejang pertama kali.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Tajukflores.com. Mari bergabung di Channel Telegram "Tajukflores.com", caranya klik link https://t.me/tajukflores, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Penulis : Edeline Wulan

Editor : DM

Berita Terkait

Harga iPhone 15 Anjlok Jelang Peluncuran iPhone 16 di Indonesia
Spesifikasi Kamera iPhone 16 Terungkap, Pro Max Dapatkan Peningkatan Besar
Klaim Sekarang! Saldo ShopeePay Gratis Hari Ini 1 Agustus 2024 Cair Rp500 Ribu Langsung ke E-Wallet
Trailer Thaghut Rilis, Film Pengganti Kiblat Tayang di Bioskop pada 29 Agustus 2024
10 Rekomendasi Handbody Pemutih untuk Kulit Cerah dan Terlindungi
7 Kebiasaan Mandi Ini Ternyata Salah dan Membahayakan Kesehatan
Ngawagel dalam Bahasa Sunda: Memahami Arti dan Penggunaannya
Motul Sukses Uji Ketahanan Pelumas Terbarunya di Pulau Flores, NTT
Berita ini 33 kali dibaca

Berita Terkait

Jumat, 6 September 2024 - 15:04 WIB

BKN Umumkan Perpanjangan Pendaftaran dan Penyesuaian Jadwal Seleksi CPNS 2024

Jumat, 6 September 2024 - 13:46 WIB

Dana Beasiswa PIP Kemendikbud September 2024 Cair: Cek Rekening Anda Sekarang!

Kamis, 8 Agustus 2024 - 19:18 WIB

Panduan Lengkap Perpanjangan Visa on Arrival (VOA) di Indonesia: Kelayakan, Proses Aplikasi, dan Tips 

Kamis, 18 Juli 2024 - 13:40 WIB

Klarifikasi Penulis Novel Bramana’s Family Dinilai Playing Victim, Netizen Geram dan Tagar #JusticeForNova Menggema

Kamis, 18 Juli 2024 - 12:27 WIB

Terkuak Profesi Hans dan Rita Tomasoa, Pasutri Lansia Tewas Membusuk di Jonggol

Rabu, 17 Juli 2024 - 18:17 WIB

7 Rahasia Mencuci Baju Putih Tetap Cerah dan Bersih

Selasa, 16 Juli 2024 - 20:49 WIB

Tol Ngawi Bojonegoro Kapan Dibangun? Ini Desa yang Terdampak Tol Ngaroban dan Jadwal Pembebasan Lahan

Minggu, 14 Juli 2024 - 18:47 WIB

WhatsApp Kembangkan Fitur Translate Otomatis dalam Chat

Berita Terbaru

Sejumlah ekor mamalia paus terdampar di pesisir pantai di Kabupaten Alor. ANTARA/Ho-warga.

Daerah

BKKPN Selidiki Kasus 50 Ekor Paus Terdampar di Alor NTT

Sabtu, 7 Sep 2024 - 15:40 WIB