Warga menuturkan bahwa dari dulu hingga saat ini kesulitan mendapatkan air bersih, kendati ada mata air yang jaraknya sekitar 8 km dari kampung Jarak, Golo Mori.
“Terima kasih pak dewan sudah hadir di tengah-tengah kami. Kita ketahui bersama selama ini warga di Desa Golo Mori sangat sulit air mimum bersih, mata air kita ada hanya jaraknya sekitar 8 km dari kampung ini,” tutur Samsyudin, warga setempat.
Vitalis Lihapto mengusulkan terkait pembangunan jembatan yang menghubungkan beberapa anak kampung di desa tersebut.
Ia menceritkan penting ada jembatan karena setiap harinya, beberapa siswa nekat menyeberangi sungai Wae Mese untuk bisa sampai di sekolah.
“Selama ini ketika air meluap anak-anak kita sulit ke sekolah, karena keselamatan mereka yang paling penting dan juga penghubung ke beberapa anak kampung,” ujarnya.
Vitalis juga menyatakan perlu adanya rehab pembangunan gedung sekolah dasar dan lantai gedung perpustakaan sekolah SMPN Negeri Satap Jarak, Golo Mori yang sudah rusak parah. Ia meminta melalui Hasanudin agar kondisi tersebut disampaikan kepada pemerintah daerah untuk diperhatikan.
Tak hanya itu, warga lain menyebut keberadaan Puskesmas Golo Mori masih banyak kekurangan lebih khusus tenaga kesehatan seperti dokter umum, dokter gigi dan belum adanya laboratorium. Warga meminta agar kondisi itu dapat direspon cepat oleh pemerintah.
Menanggapi aspirasi masyarakat tersebut, Hasanudin menyampaikan akan memperjuangkan aspirasi masyarakat tersebut di gedung dewan, sehingga nanti apa yang diaspirasikan dapat direalisasikan oleh pemerintah daerah.
Ia menjelaskan sebagai anggota komisi III dan anggota badan anggaran di dewan yang berhubungan langsung dengan dinas terkait seperti pendidikan, kesehatan, pertanian, peternakan, perikanan, olahraga, UMKM, dan lain sebagianya akan memperjuangkan aspirasi tersebut.
“Sebagaimana tugas pokok anggota dewan yaitu fungsi legislasi, fungsi budgeting atau penganggaran dan fungsi pengawasan. Fungsi pengawasan agar memastikan semua program-program kerja di OPD berjalan dengan maksimal dan semuanya bisa terlaksana termasuk proyek-proyek yang sudah berjalan apakah sudah selesai di kerjakan atau belum. Maka kami sebagai anggota dewan harus turun inspeksi memonitoring di lapangan,” jelasnya.
“Kedua fungsi budgeting memastikan apakah penganggarannya dipastikan berjalan efektif atau tidak ada kendala atau tidak dewan harus tau dan ketiga fungsi legislasi yaitu membuat peraturan daerah” pungkasnya.
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.