Jakarta – Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP), Ali Mochtar Ngabalin, memberikan tanggapan terkait bocornya rekaman pidato Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang diungkap oleh Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto.

Menurut Ali Ngabalin, rekaman tersebut yang dianggap oleh Hasto sebagai bentuk intimidasi oleh Jokowi merupakan informasi yang tidak akurat.

Baca Juga:  Pasal Penghinaan Presiden Dinilai Hidupkan Kembali Hukum Era Kolonial

Ngabalin menjelaskan bahwa rekaman pidato yang dibocorkan adalah pidato lama dan seharusnya tidak disalahartikan sebagai upaya intimidasi.

“Ini sudah selesai, ini salah informasi yang diberikan kepada Bang Hasto. Pidato tersebut adalah pidato resmi Pak Presiden yang direkam dan dikirimkan ke Sekjen. Sayangnya, Sekjen tidak memeriksa ulang,” ungkap Ngabalin di Istana Negara, Jakarta, Senin (19/8).

Baca Juga:  Perokok Aktif di Indonesia Tembus 70 Juta Orang, Remaja Jadi Target Utama Industri Rokok

Ngabalin juga menilai bahwa ketegangan antara Jokowi dan PDIP mungkin menjadi penyebab mengapa rekaman tersebut disajikan sebagai bentuk intimidasi.