Ia juga mengklaim bahwa warganya dipukul duluan oleh mahasiswa, sehingga memicu emosi.

“Itu sudah dilarang sudah. Ada satu memang yang bawa dan emang karena emosi. Pisau dapur. Pertama memang RT menegur, dan memang karena ini rame. Warga saya juga dipukul duluan. Dia dipukul duluan makanya emosi. Dia enggak terima,” kata dia.

Seorang mahasiswa, Farhan Rizky Rhomadon, menjadi korban dalam insiden tersebut ketika ia berusaha untuk melerai pertikaian antara warga dan penghuni kos yang sedang berdoa Rosario. Ia terluka dan harus menjalani tiga jahitan di bagian kepala.

Selain itu, ada juga seorang penghuni rumah kontrakan lain yang diduga menjadi korban.

Pihak kepolisian dari Polres Tangerang Selatan telah menerima laporan tentang insiden tersebut dan sedang melakukan penyelidikan. Mereka juga telah memeriksa sejumlah saksi terkait peristiwa tersebut.