Jakarta – PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) membukukan laba bersih yang fantastis di tahun 2023, dengan kenaikan 28,04% dibandingkan tahun 2022. Laba bersih mencapai Rp8,096 triliun, meningkat dari Rp6,323 triliun di tahun sebelumnya.

Kenaikan laba ini diiringi dengan peningkatan laba per saham dasar menjadi Rp70 per lembar di akhir tahun 2023, dibandingkan Rp54 per lembar di akhir tahun 2022.

Penjualan HMSP juga mengalami kenaikan, mencapai Rp115,98 triliun sepanjang tahun 2023. Angka ini tumbuh 2,76% dibandingkan tahun 2022 yang tercatat sebesar Rp96,652 triliun.

Penjualan sigaret kretek tangan ke pasar dalam negeri menjadi salah satu penopang utama kenaikan ini, dengan kenaikan 32,4% secara tahunan menjadi Rp35,943 triliun di tahun 2023.

Penjualan lainnya juga mengalami kenaikan 26,5% secara tahunan menjadi Rp1,044 triliun. Nilai ekspor kepada pihak berelasi bahkan melonjak secara tahunan menjadi Rp706,08 miliar.

Namun, penjualan kretek mesin mengalami penurunan 4,9% secara tahunan menjadi Rp68,924 triliun di tahun 2023. Penjualan sigaret putih mesin juga turun 13,08% secara tahunan menjadi Rp8,067 triliun.

Meskipun beban pokok penjualan mengalami kenaikan 2,7% secara tahunan menjadi Rp96,652 triliun di tahun 2023, laba kotor tetap terkerek 12,8% secara tahunan menjadi Rp19,33 triliun.

Data tersebut tersaji dalam laporan keuangan tahun 2023 telah audit HMSP yang diunggah pada laman Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 15 Maret 2024.

Kewajiban HMSP juga mengalami penurunan 4,5% secara tahunan menjadi Rp25,446 triliun pada akhir tahun 2023. Di sisi lain, total ekuitas bertambah 6,04% secara tahunan menjadi Rp29,869 triliun di tahun 2023.