Visi dan misi para calon, meskipun penting, dianggap tidak lagi menjadi faktor penentu utama.
“Peta pemilih hari ini yang saya dapat dari pemilu kemarin, pemilu dijadikan sebagai ajang transaksi, sehingga suara itu dikasih nominal tertentu,” ucap politikus asal Ende ini.
Menurutnya, praktik politik uang ini tidak hanya terjadi di Nusa Tenggara Timur (NTT), tempatnya berasal, tetapi juga di seluruh Indonesia. Sistem pemilu saat ini, menurutnya, mendorong terjadinya praktik koruptif ini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Honing Sanny memprediksi, praktik jual beli suara akan terulang di Pilkada Serentak 2024, dan bahkan jauh lebih massif dari Pileg 2024 yang digelar pada Februari lalu.
Penulis : Marcel Gual
Editor : Alex K
Halaman : 1 2 3 Selanjutnya