Marselinus menagatkan hari ini semua staf desa ke rumah pemilik rumah tersebut untuk mengerjakan saluran manual tersebut.

“Tadi malam saya mengatakan kepada mereka (staf desa) itu sifatnya sementara tetap nanti kalau ada uang operasioanl, dikarenakan tidak ada dalam anggaran kalau bisa kita buatkan saluran permanen,” ujarnya.

Marselinus membantah kalau desa tidak mengindahkan apa yang dimintai pemilik rumah tersebut untuk dibuatkan selokan.

“Memang anggaran yang ada untuk pembangunan lapangan itu memang tanggung jawab saya dulu, perencanaanya sudah dilaksanakan 100 persen,” kata Marselinus.

Marselinus mengatakan bahwasanya tidak dibuatkan selama ini karena memang di APBD tidak dianggarkan di RAP dan di Jambar juga.

“Itu muncul dari  pribadi, pake hati sudah. Sebelum saya meninggalakan jabatan saya nitip pesan kepada semua ase kae di Kantor agar jangan lupa dibuatkan saluran kalaupun tidak dalam bentuk permanen,” ujarnya,

Kalau bisa, lanjut Marselinus kita arahkan semua masyarakat suapaya lakukan kegiatan bakti gotong royong. Gali semua saluran keliling. Selain jaga rumah warga itu, kita juga menjaga aset yang ada supaya nyaman. Akhirnya semua staf desa mengiyakan itu.

“Tapi hari ini semua staf desa sudah mulai mengerjakan selokan itu,” katanya

Kedepanya, kata Marselinus tetap dibuatkan saluran permanen dan mengambil uang operasional supaya nyaman pemilik warga itu.

“Sudah direncanakan sebelumnya, hanya karena sibuk apalagi tidak dianggarkan di APBdes, dan saya saya sudah menyiapkan semen dengan bantuan pribadi sesuai kemampuan saya agar rumah warga nyaman,” pungkasnya.

Untuk diketahui, saat ini Emanuel bersama keluarga tengah mengungsi di rumah keluarganya untuk sementara waktu. (Laporan: Ryan Pratama, Fersin Waku)

 

Redaksi