Ignas Kleden lahir di Waibalun, Larantuka, Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, pada 19 Mei 1948. Sejak awal tahun 1970-an, ia dikenal aktif sebagai sastrawan, sosiolog, cendekiawan, dan kritikus sastra.

Ignas menulis esai yang dimuat di berbagai media massa, termasuk Harian Kompas, Tempo, dan Jurnal Prisma.

Salah satu esainya, “Buku Anjing-Anjing Menyerbu Kuburan”, pernah dimuat di Harian Kompas tahun 1997 dan menjadi cerpen pilihan Kompas di tahun itu.

Pada tahun 2003, bersama sastrawan Sapardi Djoko Damono, Ignas menerima Penghargaan Achmad Bakrie.

Penghargaan ini diberikan atas kontribusinya yang turut mendorong dunia ilmu pengetahuan dan pemikiran sosial di Indonesia ke tingkat yang lebih tinggi dan lebih tajam lewat esai dan kritik kebudayaannya.

Semasa hidupnya, Ignas pernah bekerja sebagai editor pada yayasan Obor Jakarta (1976-1977), Yayasan Ilmu-Ilmu Sosial, Jakarta (1977-1978), dan Society For Political and Economic Studies, Jakarta.

Di tahun 2000, ia turut mendirikan Go East yang kini menjadi Pusat Pengkajian Indonesia Timur.