“Sebanyak 70 UMKM ini kemudian mengikuti program peningkatan kapasitas usaha (upskilling) selama tiga hari, lalu dilanjutkan dengan pendampingan selama satu bulan. Kami akan mengawal tindak lanjut kegiatan temu bisnis ini agar dapat terbentuk kerja sama yang berkelanjutan,” ujar Anggara Hayun Anujuprana.  

Sementara, Direktur Utama Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) Shana Fatina mengatakan ada peluang besar bagi pelaku UMKM untuk dapat memenuhi kebutuhan hotel. Bukan hanya hotel di Labuan Bajo, namun berpotensi juga untuk memenuhi kebutuhan jaringan hotel secara nasional. 

“Kemenparekraf memiliki link jaringan hotel yang sangat luas, sehingga dengan kegiatan ini akan membuka peluang bagi pelaku UMKM di Labuan Bajo untuk dapat menyuplai kebutuhan dari hotel, baik dari hotel di sekitar wilayah Labuan Bajo maupun secara nasional,” kata Shana.

Manager SMEPP PT Pertamina, Rudi Arifianto, menjelaskan, pihaknya memiliki program UMK Academy yang bertujuan mendorong UMKM agar dapat naik kelas.

“Program UMK Academy yang bertujuan untuk mendorong UMK dapat naik kelas. Pertamina juga mendukung UMKM mulai dari pendampingan sampai dengan fasilitas pendanaan UMKM,” kata Rudi.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mengapresiasi terselenggaranya kegiatan ini dan hasil positif yang dicapai. 

Kegiatan ini diharapkan dapat mendorong kebangkitan ekonomi dan terbukanya lapangan kerja yang ditargetkan pada tahun ini sektor parekraf dapat turut menciptakan 1,1 lapangan kerja baru dan 4,4 juta lapangan kerja baru di tahun 2024. 

“Saat ini melalui Deputi Bidang Industri dan Investasi kami sudah melakukan program penguatan rantai pasok UMKM di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. Diharapkan dapat memberikan kesempatan kepada para pelaku UMKM lokal untuk memasok produk yang baik dan mengenalkan karya-karya produk anak bangsa kepada industri pariwisata dan ekonomi kreatif,” kata Sandiaga.