Gubernur Viktor Laiskodat menyampaikan bahwa kondisi inflasi di NTT masih berada pada kondisi yang menggembirakan. Menurutnya, hingga triwulan IV 2021 sebesar 1,67 persen year on year (yoy) atau melandai dibandingkan triwulan III 1,74 persen yoy.

Dia berharap kondisi inflasi di 2022 ini harus terus dijaga, dengan memastikan ketersediaan pasokan bahan pokok memadai di masyarakat sehingga menekan kenaikan harga.

Viktor pun meminta Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) provinsi maupun kabupaten/kota menggelar operasi pasar secara rutin untuk memastikan ketersediaan bahan pokok pada momentum hari raya keagamaan.

“Operasi pasar harus rutin dilakukan untuk memastikan ketersediaan bahan pokok di masyarakat pada bulan Ramadan ini termasuk hingga Hari Raya Idul Fitri dan Paskah,” Laiskodat dalam keterangan yang diterima di Kupang, Sabtu (9/4).

Dia menegaskan, inspeksi mendadak terhadap harga atau persediaan bahan pokok di pasar dan gudang distribusi harus dilakukan secara rutin dengan strategi 4K, yakni keterjangkauan harga, ketersediaan harga, kelancaran distribusi, dan komunikasi efektif.

Lebih lanjut, Viktor mengatakan, untuk menjaga momentum pertumbuhan ekonomi NTT, semangat kolaboratif dan inovatif harus terus dikembangkan.

Pemerintah provinsi, kata dia, terus mendukung tumbuhnya sinergi antarberbagai pemangku kepentingan. Adapun sektor jasa keuangan seperti perbankan dan koperasi juga harus bergandengan tangan memberikan stimulan-stimulan yang dapat merangsang pertumbuhan ekonomi masyarakat NTT.

Politikus Partai Nasdem ini menambahkan, inovasi harus terus dikembangkan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi serta kerja keras melalui strategi pentahelix dengan membangun sinergi yang kokoh antara pemerintah, dunia usaha, masyarakat, perguruan tinggi, dan media masa.