URL berhasil dicopy
Sosok Praka Drik Rian Bayoa (DRB), anggota Satdik Secata Rindam XVII Kasuari yang membacok komandannya sendiri, Letkol Inf Tamami (Tajukflores.com)
Motif pembacokan
Motif Praka Drik Rian Bayoa (DRB), dalam kasus pembacokan komandannya, Letkol Inf Tamami, diduga berkaitan dengan permasalahan pribadinya yang diungkit oleh sang komandan.
Kejadian tersebut bermula setelah apel pagi di mana komandan Letkol Tamami menyebut sejumlah kata yang merujuk pada Praka DRB.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Menurut Kepala Penerangan Daerah Militer XVIII Kasuari, Kolonel Inf Syawaludin Abuhasan, Praka DRB, yang sebelumnya telah terlibat dalam permasalahan dengan seorang masyarakat yang mabuk, merasa sakit hati dan tak terima saat komandannya mengungkit kembali permasalahannya saat apel pagi.
Saat apel berlangsung, Letkol Tamami membahas permasalahan yang melibatkan Praka DRB, yang sebelumnya telah berurusan dengan masyarakat yang sedang mabuk.
“Sebelumnya ada persoalan dulu, yang bersangkutan (Praka Drik) dipalang dan berurusan dengan oknum masyarakat yang mabuk. Akhirnya dia (Praka Drik) membela diri, kemudian oknum masyarakat tuntut minta diselesaikan oleh Dandenma dan persoalan sudah selesai,” ujar Syawaludin pada Selasa, 24 Oktober 2023.
Menurut Syawaludin, permasalahan ini telah diselesaikan oleh pihak militer. Namun, pengungkitan ulang oleh sang komandan memicu emosi Praka DRB, yang merasa permasalahannya tidak seharusnya dibahas lagi.
Kolonel Syawaludin Abuhasan juga membantah bahwa pembacokan tersebut dipicu oleh kalimat rasis yang diucapkan oleh Letkol Tamami. Ia menegaskan bahwa kata-kata rasis tidak terlibat dalam peristiwa tersebut.
“Kata rasis itu saya tegaskan tidak ada. Cuma yang saya bilang tadi, nanti dicek secara jelas sehingga informasi dari kami, khususnya dari saya, dari Kodam (Kodam XVIII Kasuari),” tandasnya.
Penulis : Edeline Wulan
Editor : Edeline Wulan
Halaman : 1 2
