Tajukflores.com – Kasus pembacokan komandan TNI Letkol Inf Tamami yang dilakukan Praka Drik Rian Bayoa (DRB) baru-baru ini disorot publik. Berikut adalah profil Praka DRB.

Praka DRB merupakan seorang prajurit TNI asal Timur Indonesia. Ia adalah anggota Satdik Secata Rindam XVII Kasuari dan saat ini ia berpangkat prajurit kepala (praka).

‘Prajurit Kepala’ adalah pangkat tamtama peringkat keempat dalam TNI AD dan TNI AU di Indonesia. Satu tingkat dibawah kopral dua, satu tingkat di atas prajurit satu.

Pangkat praka setara dengan Bhayangkara Kepala (Bharaka) dalam institusi Polri.

Kronologi

Kasus pembacokan yang dilakukan Praka Drik Rian Bayoa terjadi setelah kegiatan apel pagi yang dilaksanakan di markas Rindam XVIII/ Kasuari. Apel pagi tersebut dipimpin langsung oleh Letkol Inf Tamami, komandan unit TNI.

Dalam pidatonya di depan para personel TNI yang hadir dalam apel pagi, Letkol Tamami mengeluarkan kata-kata yang tidak pantas, seperti menyebutkan kata “monyet”.

Setelah apel pagi selesai, pelaku, Praka Drik Rian Bayoa (DRB), memutuskan untuk menemui Letkol Tamami di kantin. Praka DRB tiba-tiba menyerang komandannya dengan menggunakan sebilah parang.

Serangan tersebut mengenai bagian belakang kepala sebelah kanan Letkol Tamami dan mengakibatkan luka robek yang cukup serius.

Letkol Tamami akhirnya harus menjalani perawatan medis dan menerima 12 jahitan di bagian luka tersebut. Praka DRB, setelah melakukan tindakan tersebut, langsung melarikan diri dan kembali ke rumahnya.

Tutup