Langkah ini diharapkan dapat memperkuat posisi NTT sebagai destinasi pariwisata kelas dunia dan meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke wilayah tersebut.

Secara keseluruhan, total nilai realisasi investasi di NTT pada tahun 2023 mencapai 5,2 triliun rupiah, dengan sektor pariwisata menjadi salah satu kontributor terbesar dari 15 sektor yang menyumbang investasi di provinsi tersebut.

Hingga kuartal pertama tahun 2024, realisasi investasi di sektor pariwisata di Labuan Bajo saja telah mencapai hampir Rp 570 miliar, menempatkan Labuan Bajo di posisi keempat dengan nilai realisasi investasi tertinggi dari sepuluh Destinasi Pariwisata Prioritas.

“Pencapaian ini membuktikan bahwa NTT semakin dekat dengan pertumbuhan ekonomi yang signifikan, yang berkontribusi pada penerimaan negara dan daerah serta penciptaan lapangan kerja yang lebih luas,” tambah Menparekraf.

Menparekraf menutup sambutannya dengan harapan bahwa forum promosi investasi ini dapat menjadi platform yang efektif untuk membangun jaringan, kolaborasi, dan menciptakan hubungan yang lebih erat antara pemerintah, investor, perbankan, lembaga internasional, dan pelaku industri lainnya.

“Dari budaya ke modal, mari kita berinvestasi untuk masa depan NTT yang lebih baik: From Culture to Capital, Investing in the Future for Better NTT,” pungkasnya.