Jakarta – Aplikasi WhatsApp diduga digunakan untuk menargetkan warga Palestina yang tak bersalah melalui sistem kecerdasan atau AI buatan Israel, Lavender. Hal ini memicu kemarahan dunia internasional karena banyak korban sipil berjatuhan.

Dalam laporan terbaru awal bulan ini, majalah Israel-Palestina +972 Magazine dan outlet berbahasa Ibrani Local Call menerbitkan laporan, yang mengungkap penggunaan sistem AI oleh tentara Israel.

Sistem tersebut mampu mengidentifikasi target yang terkait dengan Hamas atau Jihad Islam Palestina.

Dikutip dari Arab News, Sabtu (20/4), pengungkapan ini didukung informasi dari enam petugas intelijen Israel yang terlibat dalam proyek tersebut.

Hal ini tentu saja memicu kemarahan internasional, karena menyatakan Lavender telah digunakan oleh militer untuk menargetkan dan melenyapkan tersangka militan, yang seringkali mengakibatkan korban sipil.

Dalam postingan blog baru-baru ini, insinyur perangkat lunak dan aktivis Paul Biggar menyoroti ketergantungan Lavender pada WhatsApp.

Dia menunjukkan bagaimana keanggotaan dalam grup WhatsApp yang berisi tersangka militan dapat mempengaruhi proses identifikasi Lavender.