Jakarta – Romo Hani Rudi Hartoko SJ tak pernah menyangka bahwa dia akan menjadi seorang imam karena mimpi masa kecilnya dulu adalah menjadi pengacara atau politikus.

Namun Romo Hani Rudi Hartoko mengakui Tuhan tidak mengabulkan mimpinya tersebut dan malah mewujudkan doa saat dia masih kecil.

Saat kecil, kata Romo Hani, dia membuat doa yang mengatakan bahwa dia menyerahkan seluruh hidupnya untuk Tuhan.

Setelah lulus SMP, Romo Hani pun `iseng` mendaftarkan diri ke sebuah seminari di Magelang bersama beberapa temannya.

Romo Hani mengaku sebenarnya tidak terlalu berniat untuk mendaftarkan diri dan berharap ditolak, tapi setelah melalui proses seleksi dia malah diterima.

Pilihan Romo Hani untuk menjadi seorang imam tidak sepenuhnya didukung oleh keluarga, sang ayah memang memberi dukungan tapi sang ibu justru tidak setuju.

Sang ibu sering menangis saat anaknya harus kembali melanjutkan pendidikan dan melewatkan sejumlah momen yang seharusnya dilakukan bersama keluarga, seperti perayaan Natal dan Paskah.

Di momen persimpangan antara berhenti ikut pendidikan atau melanjutkan dan tak ada pilihan berhenti lagi, Romo Hani akhirnya mengumpulkan keluarga besarnya dan membicarakan soal niatnya menjadi seorang imam.