Menurut Direktorat Jenderal Pengembangan Daerah Tertentu, program Simantri merupakan sebuah upaya mengentaskan minimal 80 Kabupaten Tertinggal (KT) pada akhir RPJMN 2015-2019. Setidaknya terdapat 50 Kabupaten Tertinggal menjadi fokus program Simantri. Daerah itu merupakan wilayah perbatasan, pulau-pulau kecil terluar, rawan bencana, rawan pangan, serta pasca-konflik.

Pada tahun 2018, program Simantri menyasar 16 kabupaten prioritas terintegrasi ini. Kemudian dipilih empat kabupaten sebagai pilot project permodelan yaitu Kabupaten Aceh Singkil, Lombok Timur, Manggarai, dan Maluku Tenggara Barat.

Hasil dari piloting tersebut akan diadopsi oleh 12 Kabupaten Prioritas lainnya sesuai dengan karakteristik potensi, kebutuhan, dan permasalahan daerah masing-masing.

Tak mau berpolemik panjang, Bupati Deno mengatakan, pihaknya tetap fokus pada program Simantri untuk meningkatkan pendapatan petani di Manggarai. Apalagi, kata dia, sejauh ini sudah mendapat pengakuan dari Gubernur NTT Viktor Laiskodat.

“Jangan menghina petani dan kelompok tani. Jangan menilai petani saat kita marah dan frustasi. Mari kita terus bersama petani. Perkuat mereka, bimbing mereka ke arah pertanian modern. Walau usaha itu tidak seperti membalik telapak tangan. Ayo petani, bangkit dan sejahtera,” pungkas Bupati Deno.