Tajukflores.com – Ignas Kleden, seorang cendekiawan asal Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT), meninggal dunia pada tanggal 22 Januari 2024 di usia 76 tahun. Kepergiannya merupakan kehilangan besar bagi dunia intelektual Indonesia.
Ignas Kleden dikenal sebagai sosok yang serba bisa. Ia adalah seorang sastrawan, sosiolog, dan kritikus sastra yang telah menghasilkan karya-karya yang berpengaruh. Ia juga aktif menulis di berbagai media massa, baik di Indonesia maupun di luar negeri.
Ignas menikah dengan sesama peneliti, Ninuk Probonegoro, di Leiden, Belanda pada tahun 1980, sewaktu Ninuk sekolah di sana. Setahun kemudian, pasangan ini dikaruniai seorang anak yakni Pascal Kleden.
“Proses kelahiran anak menyertakan eksistensialisme. Ternyata, anak melahirkan bapaknya dan anak juga melahirkan ibunya. Lelaki tanpa anak tidak akan menjadi bapak dan perempuan tanpa anak tidak akan menjadi ibu,” ujar Ignas, dikutip Tajukflores.com dari Jehovah Sabaoth, Senin, 22 Januari 2024.
Kritis sejak kecil
Ignas Kleden lahir di Waibalun, Larantuka, Flores Timur, pada tanggal 19 Mei 1948. Ia berasal dari keluarga guru, ayahnya adalah kepala sekolah dasar.
Sejak kecil, Ignas sudah menunjukkan kecerdasannya. Ia berhasil menjadi lulusan terbaik di sekolah dasar, dan diterima di seminari di Flores.
Di seminari, Ignas dikenal sebagai sosok yang cerdas dan kritis. Ia sering mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang membuat para pastor kebingungan.
Salah satu contohnya adalah saat Ignas ditegur karena melayani misa pribadi dengan memakai sandal. Ignas pun bertanya kepada pastor, “Bagaimana Romo bisa tahu bahwa Tuhan lebih suka sepatu daripada sandal?”
Pertanyaan Ignas ini menunjukkan bahwa ia memiliki pemikiran yang tidak lazim. Ia tidak mudah menerima sesuatu begitu saja, dan selalu ingin mencari tahu kebenarannya.
Setelah beberapa tahun di seminari, Ignas mulai menimbang-nimbang pilihan hidupnya. Ia menyadari bahwa dirinya tidak cocok menjadi pastor. Ia merasa tidak bisa menjadi pengkhotbah yang baik, dan lebih tertarik untuk mengembangkan gagasan keilmuan dengan menulis.
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.