Presiden Jokowi mengingatkan seluruh menteri hingga kepala daerah untuk mengantisipasi krisis pangan dan energi global imbas perang Rusia-Ukraina. Menurutnya, semua pemangku kepentingan harus memiliki sense of crisis atas kondisi tantangan perekonomian yang terjadi di Tanah Air.

“Semua harus memiliki sense of crisis, jangan seperti biasanya. Jangan business as usual. Hati-hati! Sence of crisis harus ada di kita semuanya. Sehingga kita harus ada perencanaan yang baik, harus ada skenario yang pas dalam menghadapi situasi yang tidak pasti ini,” ujar Jokowi dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional 2022 yang disiarkan akun Youtube Sekretariat Presiden, Kamis (28/4).

Baca Juga:  PT ASDP Kupang Siapkan 12 Kapal Ferry untuk Arus Mudik dan Balik Nataru 2023/2024

Musrembang Nasinal 2022 dihadiri oleh oleh sejumlah menteri yakni Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara. Selain itu, hadir juga beberapa kepala daerah secara virtual.

Baca Juga:  Undana Kupang Siap Menyesuaikan Kebijakan Penghapusan Skripsi untuk Mahasiswa

Menurut Jokowi, pandemi belum sepenuhnya berakhir. Sejumlah negara masih berkutat melawan pandemi dengan menerapkan lock down. Selain itu, terjadi gangguan rantai pasok berdampak kemana-mana. Belum lagi perang antara Rusia dan Ukraina yang memunculkan krisis energi dan krisis pangan.

“Dan akhirnya, inflasi global meningkat tajam dan pertumbuhan ekonomi global juga akan mengalami perlambatan,” ungkap Kepala Negara.