Jakarta – Mirvat al-Azzeh, seorang jurnalis lepas Palestina yang bekerja untuk NBC News, ditangkap di Yerusalem oleh pasukan Israel karena diduga menghasut teror dan mengidentifikasikan diri dengan organisasi Hamas.
Al-Azzeh yang berusia 45 tahun ditangkap setelah membagikan empat unggahan di Facebook terkait serangan diam-diam Hamas terhadap Israel pada tanggal 7 Oktober, yang menewaskan lebih dari 1.200 orang.
Polisi menggambarkannya dalam sidang di Pengadilan Magistrate Yerusalem sebagai “menghasut dan mengagungkan tindakan-tindakan mengerikan yang dilakukan terhadap warga sipil”.
Al-Azzeh dilaporkan bekerja sama sepenuhnya dengan polisi Israel, yang pertama kali meminta izin dari kejaksaan untuk menginterogasi wartawan tersebut bulan lalu. Izin diberikan minggu lalu, ketika al-Azzeh mengakui pelanggaran tersebut.
Setelah ditangkap, dia ditahan hingga sidang pada hari Jumat, di mana penahanannya diperpanjang selama empat hari.
Belum jelas berapa lama hukuman penjara yang akan dihadapi al-Azzeh. NBC belum memberikan komentar terkait penangkapan tersebut.
Al-Azzeh telah menjadi jurnalis lepas sejak September 2018. Berita terbarunya di NBC News berhubungan dengan perang Israel-Hamas, termasuk laporan tentang bayi-bayi yang baru lahir di rumah sakit Al-Shifa di Kota Gaza yang sekarat karena fasilitas tersebut kehabisan sumber daya.
Dalam video tersebut, al-Azzeh menjelaskan, dalam bahasa Arab, bagaimana dia diserang di rumah sakit Tepi Barat, tetapi merasa ditekan oleh pihak berwenang untuk mencabut pengaduannya terhadap penyerangnya. Ia juga diperintahkan untuk menjalani evaluasi kesehatan mental, menurut laporan insiden tersebut di Middle East Eye.
“Saya tidak dapat menemukan alasan untuk hal ini, saya hanya melihat mereka mempersulit saya,” kata al-Azzeh kepada media tersebut pada saat itu.
Penangkapan al-Azzeh terjadi ketika media-media arus utama AS lainnya telah memicu kemarahan karena mengandalkan jurnalis yang telah mengekspresikan sentimen antisemit di masa lalu.