Sedangkan, nama Indera adalah akronim dari nama Indra Eploitasia dan Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSA) NTT Arief Mahmud yang telah berkolaborasi mewujudkan pelepasliaran enam komodo ke Cagar Alam Wae Wuul.
Direktur Konservasi Keanekaragaman Hayati Spesies dan Genetik (KKHSG) KSDAE KLHK Indra Eploitasia mengatakan pemberian nama Viktor dan Edi untuk komodo tersebut sebagai bentuk apresiasi atas dedikasi Viktor Laiskodat dan Bupati Manggarai Barat Edi Endi terhadap konservasi hewan purba tersebut.
“Kami menyampaikan nama ini sebagai bentuk dedikasi untuk beliau kepada konservasi dan apresiasi dari Ibu Menteri. Sehingga nama Bapak Viktor kami sematkan menjadi nama salah satu komodo yang akan dilepasliarkan. Semoga menjadi komandan dari enam ini,” ujar Indra saat acara pelepasliaran enam Komodo di Cagar Alam Wae Wuul, Sabtu, seperti dikutip dari Detik Bali.
“Nama Pak Endi ini juga sebagai bentuk apresiasi kami, sebagai bentuk dedikasi bapak terhadap konservasi,” imbuh Indra.
Saat dilepaskan dari kandangnya, komodo bernama Endi terlihat berlari sangat kencang. Bupati Edi Endi pun nyeletuk bahwa Komodo Endi itu sedang mengejar Komodo Viktor. “Komodo yang baru dilepas (Komodo Endi) itu cari Komodo Viktor,” ujar Edi Endi yang disambut gelak tawa undangan yang hadir pada kegiatan tersebut.
Sementara itu, Julie Laiskodat menyambut baik pemberian nama Viktor untuk seekor komodo tersebut. “Mewakili Viktor Laiskodat, terima kasih suatu kehormatan salah satu komodo yang dilepaskan itu atas nama Viktor,” ujarnya
Enam komodo yang dilepasliarkan itu berusia sekitar 3,7 tahun. Komodo tersebut merupakan hasil kawin dua komodo di Taman Safari Bogor yang dibawa dari Cagar Alam Wae Wuul beberapa tahun lalu. Adapun, orang tua keenam komodo itu bernama Rangga dan Rinca.
“Enam ekor komodo ini merupakan keturunan atau lahir menetas pada 27 Februari 2020 dari indukan komodo jantan yang bernama Rangga dan indukan betina yang bernama Rinca,” jelas Kepala BBKSA NTT Arief Mahmud.
Keenam komodo tersebut tiba di Cagar Ala Wae Wuul pada 15 Agustus 2023 setelah diterbangkan dengan maskapai Garuda Indonesia dari Jakarta ke Labuan Bajo. Komodo yang dilepasliarkan itu sebelumnya juga menjalani proses habituasi (adaptasi di habitatnya) di Cagar Alam Wae Wuul. Komodo itu berada dalam kandangnya masing-masing selama 40 hari sejak komodo itu tiba di sana.