Sedangkan prakiraan sifat hujan musim kemarau 2022 yakni 65 persen ZOM bersifat normal atau mirip dengan normalnya; 31 persen ZOM bersifat atas normal atau lebih basah dari normalnya; dan 4 persen ZOM bersifat bawah normal atau lebih kering dari normalnya.

Dwikorita Karnawati mengatakan, pihaknya sendiri memberi peringatan waspada daerah yang memiliki sifat musim kemarau di bawah normal. Ia mengungkapkan, puncak musim kemarau akan terjadi pada Agustus 2022 mendatang.

Baca Juga:  Presiden AS Kecewa dengan Sikap PM Israel soal Bantuan ke Gaza

Ada 13 persen ZOM atau tiga ZOM yang memasuki puncak musim kemarau pada bulan Juli 2022, sedangkan 87 persen ZOM atau 20 ZOM memasuki puncak musim kemarau bulan Agustus 2022 mendatang.

Baca Juga:  Tambah 18, Total Kasus Positif Covid-19 di NTT Jadi 424

Dengan adanya prakiraan tersebut, pihak BMKG juga memberikan peringatan waspada terhadap potensi angin kencang pada masa transisi ini.

Selain itu, pemerintah daerah juga bisa memanfaatkan penyimpanan air hujan yang ada pada masa peralihan ini untuk dapat dijadikan simpanan pada Agustus mendatang.*