Tajukflores.com – Pemerintah Desa Golo Lanak, Kecamatan Cibal Barat, Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur (NTT)  dengan pemilik lahan yang dilalui oleh proyek penggusuran jalan tani Jengok ke Malus akhirnya berdamai. Pemerintah desa melalui Kepala Desa Golo Lanak Sebastianus Mbaik menyampikan permohonan maaf kepada pemilik lahan Silvester Magu atas kekeliruan yang telah terjadi.

Selain Kepala Desa Golo Lanak,  pada acara klarifikasi dan proses penyelesaian masalah ini, hadir juga aparat Pemerintah Desa Golo Lanak. Kemudian Ketua BPD Golo Lanak dan Silvester Magu sebagai pemilik lahan.

Dalam pernyataanya yang disampaikan secara adat Manggarai, Sebastianus Mbaik juga  menegaskan bahwa pihaknya siap untuk bertanggung jawab atas konflik yang terjadi.

“Atas kejadian yang telah terjadi kemarin, pertama-tama saya menyampaikan permohonan maaf. Peristiwa kemarin itu, saya sebagai kepala desa siap bertanggung jawab, saya siap pikul, karena itu saya menyampaikan permohonan maaf (tuak laing laku),” katanya di Kantor Desa Golo Lanak, Sabtu (11/5).

Sementara Silvester Magu menyambut baik pernyataan maaf dari Pemerintah Desa Golo Lanak. Namun, dia berharap agar peristiwa yang terjadi itu dapat menjadi pelajaran bagi Pemerintah Desa Golo Lanak dalam melaksankan program ke depannya.

“Saya katakan, ini sudah selesai. Untuk ke depannya, kalau ada program, coba undang semua warga, sehingga tidak terjadi konflik. Jangan langsung kerja saja, tanpa sepengetahuan warga, khususnya pemilik lahan,” katanya.

Dia mengaku, dirinya tidak pernah menolak program yang direncakan oleh pemerintah desa. Namun, yang dipermasalahkannya, proses pelaksanaan program tersebut seolah-olah tidak menghargai warga pemilik lahan.

“Bukan untuk menolak program, bukan. Tapi kalau jalannya sepanjang lahan saya, saya keberatan. Kalau hanya memotong, itu tidak masalah. Kalau saat program ini dimulai, warga diundang semua, kami tidak kecewa. Saya kira program ini tidak jadi, dan keberatan saya sudah disampaikan, tapi tidak ada tanggapan dari pemerintah desa. Saya juga tidak pernah diundang untuk rapat pembebasan lahan ini,” lanjutnya.