Roya menegaskan bahwa kejadian ini adalah contoh yang mahal tentang tindakan gegabah yang berujung pada kehancuran alam dan dampak negatif terhadap masyarakat yang tidak dapat mengakses lokasi tersebut untuk waktu yang tidak dapat ditentukan.

“Sebuah pelajaran berarti dari ketidaktahuan teknologi atau memang mengejar sensasi yang tidak perlu dalam dunia fotografi yang sudah maju saat ini,” katanya.

Saat ini, pihak berwenang telah menetapkan seorang tersangka yang merupakan manajer WO yang bertanggung jawab atas pemotretan prewedding ini.

 

Redaksi