Destinasi yang dianggap aman tidak hanya menarik wisatawan tetapi juga mendukung pertumbuhan ekonomi lokal melalui pendapatan pariwisata yang stabil dan berkelanjutan.

Dalam era di mana informasi dapat menyebar dengan cepat dan globalisasi meningkatkan ketergantungan, keselamatan dan keamanan bukanlah sekadar masalah lokal.

Mereka adalah fondasi untuk membangun kepercayaan, menjaga reputasi, dan mendukung pertumbuhan berkelanjutan dalam industri pariwisata.

Oleh karena itu, investasi dalam keselamatan tidak hanya memberikan manfaat jangka pendek dalam menarik wisatawan, tetapi juga membawa dampak positif jangka panjang bagi seluruh komunitas pariwisata.

Meminimalisir Kecelakaan

Namun, upaya menjaga keselamatan tidaklah semudah membalikkan telapak tangan. Industri pariwisata harus siap menghadapi berbagai tantangan, termasuk risiko kesehatan global, kejahatan internasional, dan krisis alam.

Manajemen risiko yang efektif menjadi kunci dalam mengelola dan merespons situasi-situasi darurat ini tanpa mengorbankan pengalaman wisatawan.

Wisatawan mencari destinasi yang tidak hanya menawarkan pengalaman yang menyenangkan tetapi juga merasa aman selama perjalanan mereka dan kembali ke rumah dengan selamat pula.

Peran pemerintah, lembaga pengatur, dan semua pemangku kepentingan dalam industri pariwisata sangatlah penting. Mereka bertanggung jawab untuk menerapkan kebijakan dan standar keselamatan yang ketat, memastikan infrastruktur dan layanan yang aman, serta meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap praktik-praktik yang mendukung keselamatan wisatawan.

Peningkatan Pengawasan dan Regulasi. Pemerintah dan pihak berwenang harus melakukan pemeriksaan rutin terhadap kapal-kapal yang beroperasi di perairan Komodo.

Kapal yang tidak memenuhi standar keselamatan harus dilarang beroperasi. Penegakan hukum yang ketat terhadap pelanggaran regulasi keselamatan, termasuk pemberian sanksi bagi kapal yang melebihi kapasitas muatan atau tidak dirawat dengan baik, juga sangat diperlukan.

Peningkatan Fasilitas Navigasi. Pemasangan alat navigasi modern seperti GPS, radar, dan sonar di kapal-kapal wisata dapat membantu kapten dan kru dalam menavigasi perairan yang kompleks.

Penyediaan informasi cuaca real-time melalui radio atau aplikasi digital juga sangat penting untuk membantu kapal dalam memantau kondisi cuaca dan mengambil tindakan pencegahan yang tepat.

Pelatihan dan Sertifikasi. Program pelatihan wajib bagi kapten dan kru kapal terkait keselamatan, navigasi, dan penanganan situasi darurat sangat diperlukan. Selain itu, penerapan sertifikasi kompetensi bagi kapten dan kru kapal sebagai syarat untuk beroperasi di perairan Komodo akan memastikan bahwa mereka memiliki pengetahuan dan keterampilan yang memadai untuk menghadapi kondisi di laut.

Pengembangan Infrastruktur Keselamatan. Pembangunan stasiun penyelamatan di titik-titik strategis di sekitar perairan Komodo dapat membantu merespons cepat jika terjadi kecelakaan. Penyediaan sarana komunikasi yang memadai untuk memudahkan kapal dalam menghubungi pihak berwenang saat terjadi situasi darurat juga sangat penting.

Edukasi dan Kesadaran. Pelaksanaan kampanye kesadaran keselamatan di kalangan operator kapal, wisatawan, dan masyarakat lokal akan meningkatkan pengetahuan dan kesadaran tentang pentingnya keselamatan di laut. Edukasi kepada wisatawan tentang pentingnya mematuhi aturan keselamatan, termasuk batasan kapasitas penumpang dan penggunaan alat keselamatan selama berlayar, juga sangat penting.

Mengatasi masalah kecelakaan kapal di perairan wisata Komodo, sangatlah penting yakni melindungi nyawa manusia, juga menjaga reputasi dan keberlanjutan industri pariwisata di perairan wisata Komodo dan Manggarai Barat pada umumnya.

Dengan meningkatkan pengawasan, memperbaiki fasilitas navigasi, memberikan pelatihan dan sertifikasi, mengembangkan infrastruktur keselamatan, serta meningkatkan edukasi dan kesadaran, kita dapat meminimalisir terjadinya kecelakaan.

Langkah-langkah ini akan membantu memastikan bahwa perairan Komodo tetap menjadi destinasi wisata yang aman dan menarik bagi wisatawan dari seluruh dunia.

Oleh: Silvester Deniharsidi

Pemerhati masalah parwisata, tinggal di Labuan Bajo