Koordinasi lintas stakeholder ini dianggap sebagai bentuk kesiapan command center yang dapat meminimalisir potensi kebencanaan.
Frans Teguh menggarisbawahi insiden terbaru, yaitu kebakaran kapal KLM Carpe Diem yang membawa dua wisatawan asing asal Kanada di perairan Pulau Siaba, Taman Nasional Komodo, pada awal Februari 2024.
Peristiwa tersebut menjadi pengingat pentingnya perencanaan mitigasi bencana yang matang untuk meminimalisir kecelakaan di kawasan perairan.
Frans juga mengimbau para pelaku industri parekraf di Labuan Bajo, termasuk BPOLBF sendiri, untuk mengutamakan aspek keselamatan dan keamanan.
“Salah satunnya dengan menyediakan fasilitas keselamatan sesuai standar, melakukan pengecekan kelaikan kapal sebelum berlayar, dan mengurus clearance sebelum berlayar agar tetap berada dalam pemantauan otoritas pelabuhan,” tegas Frans.
Demi keamanan dan kenyamanan wisatawan, BPOLBF mengingatkan para pelaku perjalanan wisata untuk memperhatikan beberapa hal, termasuk mencari referensi legalitas operasional, memastikan kondisi iklim yang tepat, menjaga kondisi fisik, dan menyimpan nomor kontak darurat.
Bagi wisatawan yang mengalami keadaan darurat selama perjalanan, BPOLBF telah menyediakan layanan PPID dengan nomor kontak whatsapp 081138794555.
Melalui langkah-langkah ini, BPOLBF berkomitmen untuk memastikan pengalaman wisata yang aman dan menyenangkan bagi para pengunjung Labuan Bajo.
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.