Walaupun mendukung hak politik Gibran, tetapi Natalius Pigai tidak dapat menutupi kekecewaannya atas keterlibatan Istana di balik dukungan itu.
“Sejak awal saya mendukung hak Gibran. Tapi mulai hari ini, perilaku Jokowi memalukan diri. Otoritas negara dipakai untuk menekan dan mengamputasi hak partisipasi politik rakyat,” ujar mantan komisioner Komnas HAM ini.
Natalius Pigai mengomentari pengakuan Achma Purnomo yang mengatakan dirinya dipanggil Presiden Joko Widodo, ke Istana Negara, Kamis (16/7). Dalam pertemuan itu, Jokowi mengatakan kepada Purnomo bahwa PDIP memberikan dukungan kepada Gibran dan Teguh Prakoso.
Purnomo juga mengatakan, dia sempat ditawari jabatan oleh kepala negara.
“Politik jijik dan jorok. Semua KKN terpotret dan terlihat di jejak digital. Bermartabatlah,” jelas Natalius Pigai.