“Kalau sekarang kita panen padi paling cepat tiga kali setahun, namun kenapa China bisa panen padi satu kali sebulan,” ujar dia.

Jika dibandingkan China, ia mengakui sektor pertanian di Indonesia masih tertinggal, sehingga butuh sebuah terobosan agar cita-cita menjadi lumbung pangan dunia dapat terwujud.

Saat bersamaan alumni IAIN Imam Bonjol Padang tersebut mengatakan pemerintah daerah juga memiliki peran penting dalam menjaga keberlangsungan areal pertanian, atau menghindari alih fungsi sawah menjadi perumahan.

Baca Juga:  Projo Ganjar Sesalkan Kekerasan pada Relawan Ganjar-Mahud di Boyolali

Terpisah, Penjabat (Pj) Wali Kota Padang Andree Harmadi Algamar mengakui terjadi penyusutan lahan pertanian setiap tahunnya di kota itu. Namun, pemerintah daerah telah mempunyai strategi untuk mencegah alih fungsi pertanian yang signifikan.

Baca Juga:  Kunjungan Paus Fransiskus: Rute dan Rencana Ke Indonesia, Papua Nugini, Timor Leste, dan Singapura Tahun 2024

Strategi itu, yakni dengan menyejahterakan petani, memastikan ketersediaan pupuk dengan harga yang terjangkau, hingga menerbitkan Peraturan Daerah (Perda) tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW).

“Dengan menerbitkan RTRW ini Kota Padang sudah memetakan daerah mana saja yang tidak boleh dijadikan perumahan,” kata dia menegaskan.