Kegiatan ini menjadi semakin menarik karena para siswa dibagi dalam 4 kelompok dan setiap kelompok wajib membuat berita. Berita tersebut rencananya akan dipresentasikan kepada seluruh peserta pelatihan.

Namun, karena waktu yang disediakan terbatas, maka berita tersebut tidak dapat dipresentasikan melainkan dikumpulkan kepada pemateri untuk kemudian dipoles lagi menjadi sebuah berita yang siap dibaca oleh publik.

Herry Kabut menjelaskan, “menjadi penulis butuh proses dan harus punya komitmen yang kuat. Selain itu, menjadi penulis harus siap menerima kritikan dari orang lain. Sebab dengan adanya kritikan, kita bisa memperbaiki kekeliruan dan merubah diri ke arah yang
lebih baik”.

Salah satu pemateri, Libertus Renaldi mengungkapkan “jangan menganggap bahwa menulis berita itu sulit. sebab dengan memahami ciri-ciri berita, maka suatu peristiwa dapat diproduksi menjadi sebuah berita”.

Pada kesempatan tersebut, Kepala SMK Karya Ruteng, Robertus A. Jelatu mengaku bersyukur karena KESA telah merelakan waktunya dan mau memberi pengetahuan baru kepada siswa/i di SMK Karya Ruteng.

“Terima kasih kepada KESA atas kehadirannya, kami mengapresiasi kegiatan ini. ini salah satu program yang mendukung kegiatan sekolah tentang literasi”.