“Dengan mengingatkan kembali semua orang dengan kemanusiaan. Kebencian tidak bisa menjadi jalan keluar. Kemarahan tidak bisa jadi jalan keluar,” katanya.

Pengasuh Pondok Pesantren Raudlatut Thalibin, Leteh, Rembang, Jawa Tengah itu menegaskan bahwa kesadaran akan nilai kemanusiaan menjadi dorongan bagi gerakan bersama dalam menyelesaikan konflik tersebut.

“Jalan keluarnya adalah kesadaran kepentingan bersama bahwa kalau ini tidak segera diselesaikan masalah konflik ini, maka yang celaka bukan hanya orang-orang Palestina dan Yahudi di Israel, tapi semua umat manusia,” ucapnya.

Sehubungan dengan itu, PBNU akan menyelenggarakan R20 ISORA dengan memfokuskan tema “Peran Agama dalam Mengatasi Kekerasan di Timur Tengah dan Ancaman terhadap Tatanan Internasional Berbasis Aturan”.

Acara ini diikuti oleh 150 partisipan, termasuk 40 dari luar negeri. ISORA akan menghadirkan empat narasumber kunci, antara lain: (1) Rais Aam PBNU KH Miftachul Akhyar, (2) Grand Syekh Al-Azhar Syekh Ahmad al-Thayyeb, (3) Sekretaris Jenderal Liga Muslim Dunia (MWL) Syekh Mohammed bin Abdul Karim al-Issa, dan (4) Sekretaris Jenderal PBB Antonio Gueterres (dalam konfirmasi).