Jakarta – Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf merespon fenomena buzzer di media sosial yang mendukung Israel dan perilaku warganet Indonesia yang menyerang Israel Defense Forces (IDF) di akun Instagran terkait konflik Palestina-Israel.

Gus Yahya menyampaikan bahwa situasi tersebut merupakan dampak dari masalah kemanusiaan yang mendasar di Palestina. Ia mendorong semua pihak untuk fokus pada inti permasalahan tersebut.

“Memang kita menghadapi itu, tapi pembuat kebijakan di Israel bagaimana? Kita harus keluar dari masalah. Maka yang kita inginkan itu perspektif yang jernih, adil,” kata Gus Yahya seperti dikutip dari NU Online pada Kamis, 23 November 2023.

Menurut Gus Yahya, upaya penyelesaian permasalahan kemanusiaan di Palestina, sebagai korban agresi Israel, bukanlah dengan memperkuat kebencian terhadap kelompok yang tidak didukung.

“Bukan untuk mempertajam permusuhan, bukan untuk memperparah keadaan, membangkitkan kebencian Israel atau Yahudi, tidak,” katanya.

Baca Juga: Siapa Abu Janda yang Dituding sebagai Buzzer Israel di Indonesia?

Gus Yahya mengajak semua pihak untuk lebih memfokuskan diri pada aspek kemanusiaan dalam melihat konflik Palestina-Israel. Menurutnya, itulah jalan terbaik yang dapat ditempuh untuk mengatasi permasalahan saat ini.

“Dengan mengingatkan kembali semua orang dengan kemanusiaan. Kebencian tidak bisa menjadi jalan keluar. Kemarahan tidak bisa jadi jalan keluar,” katanya.

Pengasuh Pondok Pesantren Raudlatut Thalibin, Leteh, Rembang, Jawa Tengah itu menegaskan bahwa kesadaran akan nilai kemanusiaan menjadi dorongan bagi gerakan bersama dalam menyelesaikan konflik tersebut.

“Jalan keluarnya adalah kesadaran kepentingan bersama bahwa kalau ini tidak segera diselesaikan masalah konflik ini, maka yang celaka bukan hanya orang-orang Palestina dan Yahudi di Israel, tapi semua umat manusia,” ucapnya.

Sehubungan dengan itu, PBNU akan menyelenggarakan R20 ISORA dengan memfokuskan tema “Peran Agama dalam Mengatasi Kekerasan di Timur Tengah dan Ancaman terhadap Tatanan Internasional Berbasis Aturan”.

Acara ini diikuti oleh 150 partisipan, termasuk 40 dari luar negeri. ISORA akan menghadirkan empat narasumber kunci, antara lain: (1) Rais Aam PBNU KH Miftachul Akhyar, (2) Grand Syekh Al-Azhar Syekh Ahmad al-Thayyeb, (3) Sekretaris Jenderal Liga Muslim Dunia (MWL) Syekh Mohammed bin Abdul Karim al-Issa, dan (4) Sekretaris Jenderal PBB Antonio Gueterres (dalam konfirmasi).