Ketekunan berbuah kesuksesan. Ini mungkin kalimat yang bisa menggambarkan upaya Inocentius Peni menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Manggarai Barat periode 2019-2024.
Pria yang karib disapa Ino Peni ini menceritakan kisah perjalanan hidupnya sebelum menjadi anggota DPRD pada 2019 lalu.
Sejak merantau pada tahun 1993 ke Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur, Ino mengaku pernah menjadi juru parkir.
Ia menceritakan, setelah menyelesaikan pendidikan Diploma III Pertanian di Universitas Nusa Cendana (Undana) Kupang pada 1996, dirinya bersama puluhan teman lainnya bergabung dengan salah satu pengusaha di sana untuk membentuk koperasi mengelolah 10 tempat parkir se-Kota Kupang.
Pada waktu itu, Ino Peni sendiri mengelolah tempat parkir di swalayan Duta Lia di Oesapa Kota Kupang. Waktu itu Duta Lia swalayan terbesar pertama di Kota Karang tersebut.
Siapa sangka, perawakannya yang sederhana saat itu ternyata lulusan sarjana muda bekerja sebagai juru parkir.
Baginya lelah itu akan terbayarkan jika bekerja dengan tekun, sehari-hari pada waktu itu Ino Peni harus bekerja dari pukul 16.00 Wita hingga pukul 21.00 Wita.
“Saya termasuk orang pertama saat itu tamatan perguruan tinggi jaga parkir. Jaga parkir itu dari Jam 4 sampai Jam 9 malam. Hasil jaga parkir itu saya pelihara ayam di Oepura itu 102 ekor ayam pedaging dibeli per boks. Waktu itu jual ayam tidak per ekor, jadi kita beli per boks isinya 100-104 ekor tapi tetap dihitung 100 karena lebihnya itu hanya sebagai cadangan,” kata Ino Peni kepada Tajukflores.com, Rabu (21/6).
Kemudian pada akhir tahun 1996 dirinya memutuskan untuk kembali ke kampung halaman lalu bekerja di salah satu Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Yayasan Bina Sejahtra di Kota Ruteng Kabupaten Manggarai.
LSM itu bermitra dengan Swiss Intercoperation untuk mendampingi petani di tiga desa di Kecamatan Lamba Leda, Manggarai Timur, yakni Desa Tengku Leda, Desa Compang Deru dan Desa Compang Mekar.
“Tiga desa saya dampingi kegiatan pemberdayaan petani, waktu itu Manggarai belum mekar menjadi tiga kabupaten seperti sekarang. Itu hidup di lapangan sampai dengan awal 2000 di Manggarai Timur tinggal di Wangkung Benteng Jawa,” kata pria kelahiran Perang 19 Desember 1973 itu.
Di samping sebagai staf LSM Yayasan Bina Sejahtra, dirinya juga bekerja pada LSM Sinar Mulia. Di LSM itu ada program terkait dengan Listrik Tenaga Surya di wilayah Elar Manggarai Timur tepatnya di Mombok.
Dalam perjalan kariernya, ia jatuh hati pada seorang gadis dari Sarong, Desa Ngancar, Kecamatan Lembor, Manggarai Barat yang kemudian ia nikahi pada 1999.
Dari pernikahannya itu, Ino Peni dan istri bernama Alfonsa Maria Lamut dikaruniai empat orang anak.
Lebih anjut. Ino mengisahkan pada akhir 1997 sebelumnya ia bersama rekannya mendirikan Pra Badan Koordinasi Koperasi Kredit Daerah (PRABK3D). Koperasi itu merupakan Koperasi skunder yang mendampingi koperasi yang ada di wilayah Manggarai saat itu.
Pada saat itu, koperasi di Manggarai dibawa dampingan BK3D Flores Barat dengan kantor pusat di Ende.
Karena wilayahnya terlalu luas sehingga pada akhir tahun 1997 dirinya bersama rekannya mendirikan PRABK3D dan Ino Peni sebagai sekretaris pengurus.
Lalu pada 2001 oleh Inkopdit berkat bantuan Doktor Tobi Mutis yang saat itu Rektor Tri Sakti, ia diminta berhenti bekerja di LSM lalu urus PRABK3D yang digaji langsung oleh Tobi Mutis selama dua tahun yaitu 2001 dan 2002.
Pada tahun 2003 PRABK3D mulai berkembang hingga kantornya mampu membiayai dirinya sendiri.
PRABK3D ini terus berkembang dan mengganti namanya menjadi BK3D tahun 2004 sampai 2006.
Pada 2006 berubah namanya menjadi Pusat Koperasi Kredit (Puskopdit) Manggarai. Wilayahnya sekarang Manggarai, Manggarai Timur dan Manggarai Barat.
Di Puskopdit Ino Peni menjadi manajer untuk mengurus 31 Koperasi seluruh Manggarai hingga sampai dilantik menjadi anggota DPRD pada 2019.
“Jadi saya berhenti mengurus Kopdit saya lepas. Dalam rentang waktu itu dari 2001 sampai dengan 2019 ada begitu banyak koperasi yang saya sendiri terlibat mendirikan. Setiap hari bekerja hanya mengurus Koperasi Primer yang ada di tiga wilayah kabupaten ini,” ujar Ino.
Karier Politik
Jauh sebelum Ino Peni bergabung dengan Partai Aman Nasional (PAN), ternyata dirinya sempat kepincut bergabung dengan Partai Demokrat.