Tajuflores.com – Seorang nelayan bernama Aco (37) bersama dua orang anaknya terombang-ambing selama 2 jam di tengah laut Labuan Bajo setelah perahu mereka tenggelam dihantam gelombang tinggi pada Minggu (30/6/2024). Beruntung, mereka diselamatkan oleh kapal Sea Zaydan.

Foto dan video yang memperlihatkan Pak Aco bersama dua orang anaknya terombang-ambing di tengah perairan Labuan Bajo pun viral di media sosial Instagram sejak Rabu (3/7).

Kronologi Kejadian

Aco beserta dua anaknya, Rahman (11) dan Rahim (7), serta adik iparnya Ucok, sedang mencari ikan di perairan Pulau Padar, Taman Nasional Komodo.

Aco bercerita bahwa perahu mereka tenggelam setelah tali kemudi putus. Akibat hantaman gelombang tinggi, perahu tersebut tidak dapat dikendalikan.

Begitu perahu tenggelam, Aco dan dua putranya, Rahman berusaha menyelamatkan diri di atas sampan fiber yang ada di atas perahu mereka.

“Saat perahu tenggelam, kami semua berhamburan ke laut,” kata Aco.

Beruntung, Aco bersama anaknya bisa bertahan di sampan kecil sambil menanti pertolongan. Sementara Ucok, adik ipar Aco, terus berusaha menjaga badan perahu yang sudah terbalik agar tidak terbawa arus laut.

Dalam keadaan terdesak dan panik, Aco langsung memeluk erat anaknya yang paling kecil, Rahim, sambil berenang di tengah terjangan ombak yang deras.

Aco masih ingat bahwa Rahim, yang masih berusia 7 tahun, tidak panik dan tidak menangis meski dua jam terombang-ambing. Putranya yang berada di pelukannya hanya mengeluarkan kata-kata “Allahuakbar”.

Sambil berenang, Aco meminta anaknya, Rahman, untuk naik di ujung sampan yang sudah terbalik agar kapal lain yang melintas bisa melihat mereka.

“Anak saya Rahman saya suruh duduk di atas sampan karena saya lihat ada speedboat yang menuju ke arah kami. Jadi, saya suruh dia naik untuk melambaikan tangan. Karena kalau di bawah orang tidak lihat karena ombaknya besar,” ungkapnya.

Aco mengungkapkan bahwa yang ada di pikirannya saat itu adalah menyelamatkan diri dan anaknya dengan berbagai barang yang terapung di laut. Kebetulan ketika itu mereka melihat boks ikan yang kemudian mereka jadikan pelampung.

“Kami diselamatkan boks ikan yang jadi pelampung. Kami gunakan boks ikan ini bertahan di tengah laut kurang lebih dua jam terombang-ambing,” katanya.

Selama dua jam tersebut, Aco berdoa dan berharap ada kapal yang melintas. Doa mereka akhirnya terjawab ketika Kapal Sea Zaydan melintas di dekat tempat mereka terombang-ambing.

“Kru kapal melihat kami dan langsung memberikan pertolongan. Mereka lempar tali ke laut. Kami semua langsung berenang ke kapal itu. Kami dibawa ke Labuan Bajo,” kata dia.