Paniai, Papua – Dua anggota Polri gugur dalam insiden penembakan yang dilakukan oleh kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Pos Polisi Ndeotadi 99, Baya Biru, Kabupaten Paniai, Papua Tengah pada Rabu (20/3) sekitar pukul 08.00 WIT.

Kedua anggota Polri yang gugur tersebut adalah Bripda Arnaldobert dan Bripda Sandi Defrit. Selain itu, dua pucuk senpi organik Polri jenis AK-47 juga dibawa kabur oleh KKB.

Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol. Ignatius Benny Adi Prabowo membenarkan kejadian tersebut dan mengatakan bahwa saat ini anggota sedang melakukan pengusutan terkait kasus tersebut.

“Kami akan mengejar pelaku atau kelompok yang bertanggung jawab atas aksi tersebut hingga dapat memproses hukum,” tegas Kombes Pol. Benny, Jumat (22/3), dikutip Antara.

Sementara itu, Kapolres Paniai AKBP Abdus Syukur mengatakan bahwa dua helikopter dikerahkan untuk mengevakuasi tiga jenazah korban penembakan KKB dari Pos Pol 99.

“Ada dua helikopter yang digunakan untuk mengevakuasi tiga jenazah korban penembakan KKB, dua diantaranya anggota Polri. Evakuasi ke Nabire berjalan tanpa gangguan, langsung dibawa ke RSUD Nabire untuk dilakukan pemulasaran jenazah,” kata Kapolres Paniai AKBP Abdus Syukur.

Dijadwalkan pada Sabtu (23/3) jenazah Bripda Sandi Defri dievakuasi ke Jayapura, sedangkan rekannya Bripda Arnaldobert dimakamkan di Nabire.

Kasus penembakan ini menambah daftar panjang aksi kekerasan yang dilakukan oleh KKB di Papua. Kasatgas Damai Cartenz Kombes Faizal Rahmadani menyebut, 79 orang tewas akibat ditembak KKB di berbagai wilayah di Tanah Papua selama tahun 2023.

Para korban itu terdiri dari 20 prajurit TNI, tiga anggota Polri, 37 orang masyarakat sipil dan 19 orang anggota KKB.

Dia menjelaskan, untuk korban yang luka-luka tercatat 84 orang terdiri dari 24 prajurit TNI, tujuh anggota Polri, 50 orang masyarakat dan tiga orang anggota KKB.

Korban, baik yang gugur maupun yang mengalami luka-luka itu berasal dari 20 kontak tembak, dua kasus penyerangan pos, 19 bunyi tembakan, 39 penembakan, 16 penganiayaan berat, lima kasus penganiayaan biasa, lima kasus pembunuhan, 32 pembakaran dan 52 gangguan lain-lain.