Tajukflores.com – Nadia, perempuan yang mengaku sebagai sarjana hukum saat terlibat cekcok dengan seorang pengemudi ojek online (ojol) di Bali, memberikan klarifikasi terkait video viral yang disebarkan akun Valak Official.
Dalam klarifikasinya melalui sebuah video berdurasi 9 menit 46 detik tersebut, Nadia menyampaikan kronologi versinya, termasuk membantah apa yang disampaikan driver ojol melalui akun TikTok Valak Official.
Klarifikasi yang disampaikan Nadia bertujuan untuk mengungkap fakta-fakta yang sebenarnya, tanpa pengurangan atau penambahan yang tidak tepat.
“Jadi saya di sini ingin mengklarifikasi kronologi yang terjadi secara sebenar-benarnya tanpa dikurang-kurangi maupun dilebih-lebihkan,” kata Nadia dalam video yang dibaikan akun @Heraloebss di Twitter (X), dikutip Tajukflores.com, Rabu (12/6).
Awal kejadian, pada hari Jumat, 31 Mei, tepat pukul 16.23 WITA, Nadia memesan layanan ojek online dari Living World Denpasar, Bali dengan tujuan kosnya di Sidakarya.
Pengemudi ojek online tersebut menjemput Nadia di depan Living World Denpasar. Saat itu, Nadia mengaku tidak ditawari helm sang ojol.
“Pada saat itu, saya memang tidak ditawarkan helm oleh sang ojol, namun saya bertanya kepada sang ojol bahwa ‘apa saya nggak apa-apa saya gak pake helm’. Ojolnya menjawab ‘gak apa-apa udah sore juga mba, gitu’,” kata Nadia.
“Saya juga tidak melihat helmnya di depan maupun di belakang seperti yang biasa saya temukan di driver-driver ojol online. Jadi, pada saat itu saya juga terburu-buru pulang. Jadi saya menyetujui tidak menggunakan helm,” sambungnya.
Selama perjalanan, Nadia meminta pengemudi untuk menambah kecepatan motor karena dia terburu-buru. Namun, respon pengemudi tersebut justru membuat Nadia terkejut.
Pengemudi mengemudi ugal-ugalan dan hampir menabrak pengendara motor lainnya. Nadia memperingatkan pengemudi agar tidak membahayakan orang lain, namun respon yang didapat adalah kata-kata kasar dari pengemudi tersebut.
“Namun dia menjawab, dia bilang ‘tadi minta dicepatin, sekarang minta dilambatin’, gitu. Akhirnya saya bilang ‘boleh cepat tapi jangan sampai membahayakan motor lain. Ini masnya udah membahayakan motor lain gitu, terus dia menjawab ‘ah tolol, gitu’. Tapi pada saat itu saya tidak menggubris, saya takut saya terpancing emosi, nanti di jalan kenapa-kenapa,” kata Nadia.
Nadia mengaku emosiya memang sudah terpancing, dan setibanya di tujuan, dia membayar ongkos gojek dengan nominal yang lebih tinggi dari yang seharusnya
“Jadi Ketika saya turun dari motor saya mengeluarkan ongkos ojolnya, sambil saya bilang ‘kenapa kamu bilang saya tolol. Saya gituin dia di depan kosan saya. Jadi adik dan kakak saya keluar, karena di situ saya sudah berteriak ‘kenapa kamu bilang saya tolol’ sambil menyodorkan uang 25 ribu,” kata Nadia.
Meskipun merasa terancam, Nadia tidak ingin memberikan rating buruk kepada pengemudi, namun menyarankan agar pengemudi tersebut tidak menggunakan kata kasar kepada pelanggan di kemudian hari.
“Jadi pada saat itu ongkos ojol 20.600 ribu tapi saya bayarnya 25 ribu karena saya kan gak ada uang 500-an. Dia mau kembaliin tapi saya bilang gak usah. Saya gak rating kamu jelek tapi besok-besok kamu dengan customer lain kamu jangan lagi menggunakan kata tolol,” imbuhnya.
Cekcok Nadia dan sang driver ojol mulai memanas saat ojol tersebut hendak meninggalkan lokasi. Nadia mengaku terpancing dengan mengeluarkan kata ‘hei’ manakala melihat driver ojol tersebut memutar balik motornya dengan ekspresi sewot.
“Jadi saaat dia memutar motornya sambil sewot, saya bilang hei, saya gituin dan dia langsung mematikan motornya. Jadi tidak saya cegat seperti yang dia ceritakan di akun TikToknya. Jadi saya bilang kalau belum selesai masalahnya ayo kita selesaikan di sini. Saya gituin dia,” katanya.
“Terus dia menyangkal, menyangkal dengan berbagai macam alasan terkait apa yang saya minta yaitu minta dicepatin motornya di jalan terus tiba-tiba minta dilambatin. Menurut dia itu tolol begitu!. Jadi dia mengeluarkan bahasa tolol tapi dia terus menyangkal,” tambah Nadia.
Cekcokpun semakin memanas ketika Nadia menyadari jika sang driver terus mempersoalkan hal tersebut. Nadia pun mengatakan jika dalam kasus mereka, yang salah adalah sang driver gojek lantaran tidak memberikan helm saat menjemputnya di Living World Denpasar, berlaku ugal-ugalan di perjalanan dan mengeluarkan kata kasar kepada dirinya.
“Akhirnya, karena dia sudah menyangkal dan tidak terima, dia mengeluarkan HP dan memvideokan saya dan kakak-kakak saya. Ketika dia memvideokan, dia bilang saya akan memviralkan di TikTok. Jadi kakak saya langsung merampas HP-nya pada saat itu,” kata Nadia.
“Jadi kakak saya merampas lalu mengembalikan HP-nya itu ke dia. Jadi kita sudah terpancing emosi, kenapa dia harus memvideokan kami dan mengancam memviralkan di TikTok,” sambungnya.
Singkat cerita, Nadia yang sudah terselut emosi pun mengancam balik yakni akan melaporkan ke pihak berwajib lantaran sang driver ojol terus mengeluarkan kalimat ancaman yakni akan memviralkan kejadian tersebut.
“Akhirnya saya bilang pada saat itu bahwa saya akan melaporkan kamu ke polisi kalau kamu memviralkan saya di TikTok karena kamu sudah memvideokan saya tanpa izin,” katanya.
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.