“Pada saat itu juga dia terus memancing emosi saya dan terus dia bilang ‘memang kamu siapa, bapakmu polisi ya’. Dan pada saat itu saya bilang, bukan, bapak saya bukan polisi. Saya anak hukum, saya sarjana hukum, seperti yang kalian (netizen) lihat di video (viral) itu,” katanya .
Nadia juga mengklarifikasi alasan dia tertawa dalam video yang viral tersebut. Menurutnya, dia tertawa karena merasa konyol dengan kelakuan pengemudi yang menunjukkan helm di jok motor.
“Saya tertawa bukan karena meremehkan ojolnya (sang driver) seperti yang kalian tuduhkan ke saya, tapi pada saat itu saya mentertawai kelakukan konyolnya yang memvideokan helmnya di jok motor seakan-akan di situ dia ingin membenarkan bahwa saya anak hukum yang tidak menggunakan helm,” tutur Nadia.
“Yang pada dasarnya, pada saat dia menjemput saya, dia tidak menawarkan helm. Jadi saya mentertawakan itu, saya syok tapi saya mentertawakan itu karena konyol sekali kalau kamu mau memviralin,”.
Kendati masalah tersebut dianggap selesai, ternyata pengemudi tetap mengunggah video tersebut melalui akun TikToknya, Valak Official, hingga akhirnya viral.
“Tapi kami tidak tahu bahwa ternyata video itu di-up dan diviralkan di TikTok yang nota bene video itu dikonsumsi oleh banyak pihak tanpa diketahui apa penyebabnya. Jadi arogansi dan fitnah-fitnah yang sudah tersebar seperti itu,” ungkap Nadia.
Usai menyampaikan kronologi versinya, Nadia juga mengklarifikasi beberapa tuduhan yang telah dilontarkan terhadap dirinya, serta menyoroti beberapa aspek yang tidak sesuai dalam klarifikasi yang diberikan oleh Valak Official.
“Yang pertama, di sini dia (driver ojol) membenarkan dia bilang tolol kepada customer,” kata Nadia sembari menunjukkan bukti dalam video klarifikasinya.
“Kedua, dia membenarkan dia tidak menawari saya helm, itu bisa dilihat dari klarifikasi YouTubenya pada menit ke 1.15 detik. Tetapi dia membenarkan komentar netizen tentang dia sudah membenarkan helm di komen TikToknya, sehingga menggiring opini publik bahwasanya di sini saya dari awal tidak mau menggunakan helm,” lanjut Nadia.
Ketiga, kata Nadia, driver ojol tersebut menyebarluaskan akun media sosial milik adik Nadia di akun TikToknya. Hal tersebut membuat sang adik mendapatkan ujaran kebencian dan cacian yang sangat jahat dari netizen TikTok.
“Yang pada kenyataannya, kami tidak tidak mensharekan apapun info mengenai oknum ojol tersebut,” katanya.
Keempat, Nadia mengaku sudah meminta maaf sesuai permintaan driver ojol lantaran yang bersangkutan terus mengeluarkan ancaman akan membuat video terus menerus tentang kami.
“Dan kami juga di sini sudah mengajak dia bertemu secara baik-baik, bahkan menyuruh dia mengajak kerabatnya ataupun teman-temannya kalau memang dia merasa tidak aman apabila bertemu dengan kami sendiri. Tapi lagi-lagi dia tidak mau dan penuh alasan,” kata Nadia sembari menunjuk bukti-bukti percakapan antara dia dan sang driver ojol.
“Kelima, di sini juga ada hal yang janggal yakni dia menjelaskan kronologi terjadinya kasus tersebut pada livenya. (Bahwa) jalur yang dilewati adalah jalur Sesetan, yang nota bene jalur yang kami lewati pada saat itu adalah jalur Pakerisan,” sambung Nadia.
Nadia mengatakan klarifikasi ini dia sampaikan dengan sejujurnya, dengan harapan agar para netizen dapat memahami dan menangkap kejadian sebenarnya, sehingga tidak ada penafsiran yang salah terkait dengan video yang telah diunggah oleh pengemudi ojek tersebut.
“Sebagai warga negara yang baik sebenarnya permasalahan ini saya serahkan kepada pihak yang berwajib karena negara ini adalah negara hukum,” katanya.
Nadia menyerahkan permasalahan ini kepada pihak berwajib dan meminta netizen untuk tidak menyebarkan berita bohong. Ia juga meminta maaf atas perilakunya dalam video tersebut dan kepada pihak-pihak yang dirugikan.
“Atas nama pribadi dan sebagai seorang perempuan, saya hanya berpikir dengan hati nurani dan perasaan, berharap kejadian yang saya alami tidak dialami lagi oleh orang lain. Dan sebagai orang biasa di sini saya meminta maaf terkait perilaku saya pada video tersebut. Dan tentunya pada pihak-pihak yang merasa dirugikan oleh video tersebut yang tidak sesuai dengan fakta sebenarnya,” katanya.
Nadia mengimbau netizen untuk bijak dalam menggunakan media sosial dan mencari tahu kebenaran sebelum menyebarkan informasi.
“Pada kesempatan ini pula saya menyampaikan kepada seluruh netizen bahwa jangan ada lagi yang menyebarkan berita hoaks, apalagi mencantumkan atau membawa ras, suku, agama maupun provinsi. Mari kita bijak dalam menggunakan medsos dan mencari tahu kebenarannya sebelum menyebarluaskannya kepada masyarakat umum,” pungkasnya.
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.