Labuan Bajo – Proyek pembangunan irigasi Wae Cewo di Lembor Selatan, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT) tak berjalan mulus. Pasalnya, kontraktor pelaksana PT Ananta Raya Perkasa belum melunasi pembayaran sewa alat berat dan dump truck yang sudah beroperasi sejak Juni 2023.

Lisa Siboe, pemilik alat berat ekskavator, dan Linda Rahayu, pemilik dump truck, mengaku kecewa berat. Keduanya sudah berulang kali menagih pembayaran, namun kontraktor hanya memberikan janji tanpa realisasi.

“Total uang sewa yang belum dibayar sekitar 185 juta rupiah. Kami susah betul ini, mereka sama sekali tidak ada niat membayar. Saya sudah WA (WhatsApp) mereka, cuman jawab tidak ada uang,” kata Lisa kepada Tajukflores.com, Kamis (15/2).

“Padahal alat berat saya harus dibayar cicilan leasing sebesar 40 juta per bulan. Gara-gara nunggak bayar, saya jadi terancam kena denda,” imbuhnya.

Lisa menyampaikan kekecewaannya karena meskipun proyek irigasi Wae Cewo tersebut memiliki anggaran miliaran rupiah, namun pembayaran uang sewa alat berat belum dapat dilakukan oleh kontraktor pelaksana. Proyek tersebut dikontrak sejak 28 April 2023 dengan pagu anggaran sebesar Rp18 miliar.

Menurutnya, alat berat miliknya telah beroperasi dalam pembangunan irigasi sejak bulan Juni 2023, mulai dari penggalian saluran Irigasi Wae Kanta di Kecamatan Lembor hingga pengisian material di batching plant.

Lisa menekankan bahwa cicilan leasing senilai Rp40 juta per bulan terpaksa mandek karena uang sewa dari kontraktor belum dibayarkan.

Senada dengan Lisa, Linda juga mengalami kesulitan keuangan akibat belum menerima pembayaran sisa sewa dump truck sebesar Rp40 juta. Ia menyebut kontrak awal dengan nilai sewa 13 juta per bulan, namun hanya dibayar sebagian dan dicicil itupun setelah ditagih.