Tajukflores.com – Warga Nusa Tenggara Timur (NTT) yang tergabung dalam Aliansi Nusa Tenggara Timur Menggugat akan mengadakan aksi unjuk rasa (demo) di depan Mabes Polri, Jakarta Selatan, pada Jumat, 12 Juli 2024.
Aksi unjuk rasa ini direncanakan dimulai pukul 13.00 WIB dan diperkirakan dihadiri oleh sekitar 1.000 orang peserta.
Demo ini merupakan respons terhadap pengumuman seleksi calon siswa Akademi Kepolisian di Polda Nusa Tenggara Timur (Akpol Polda NTT) yang dinilai sarat dengan kolusi, korupsi, dan nepotisme (KKN).
Seleksi tersebut memicu kekecewaan mendalam karena jumlah kelulusan putra-putri NTT sangat minim dibanding daerah lain.
Oleh sebab itu, Aliansi Nusa Tenggara Timur Menggugat mengundang seluruh masyarakat dan organisasi kedaerahan untuk hadir dan berpartisipasi dalam aksi unjuk rasa ini.
“Demikian undangan aksi ini kami sampaikan, atas perhatian dan partisipasinya kami ucapkan banyak terima kasih,” kata Manche Kota, salah satu koordinator aksi, dikutip Tajukflores.com, Kamis (11/7).
Sebelumnya, media sosial dan grup WhatsApp warga NTT diramaikan dengan gelombang protes dan sindiran terkait pengumuman nama-nama calon taruna (catar) Akpol dari panitia daerah Polda NTT untuk Tahun Anggaran (TA) 2024.
Dari 11 nama yang diumumkan, diduga hanya tiga yang merupakan putra daerah NTT, sementara lainnya berasal dari luar NTT.
Hal ini memicu pertanyaan tentang objektivitas dan keadilan dalam proses seleksi karena adanya dugaan permainan orang dalam (ordal) alias nepotisme.
Munculnya dugaan nepotisme semakin diperkuat dengan lolosnya anakĀ Kapolda NTT, Irjen Pol. Daniel Tahi Monang Silitonga.
Tak pelak, netizen pun memplesetkan NTT menjadi ‘Nusa Tempat Titipan’, bahkan mendesak Kapolri Jenderal Listyo Sigit untuk menganulir hasil seleksi dan memeriksa Kapolda NTT.
Dalam tanggapannya, panitia daerah Polda NTT menyatakan bahwa mereka tidak melibatkan pengawas eksternal sejak awal dalam proses seleksi taruna Akpol tahun ini, yang mungkin menjadi faktor dalam ketidakpuasan yang dirasakan oleh masyarakat.
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.