Tajukflores.com – Korban tenggelam di Wae Racang, Desa Golo Lanak, Kecamatan Cibal Barat Kristianus Dasa (25) sudah ditemukan pada Sabtu (18/5) dini hari, tepatnya pukul 03.04 WITA. Namun sayangnya, Tian ditemukan dalam keadaan tak bernyawa atau meninggal dunia.

“Jam 03.04 atau jam tiga lewat mayat Kristianus Dasa ditemukan,” kata Kepala Desa Golo Lanak Sebastianus Mbaik melalui pesan WhatsApp kepada tajukflores.com.

Dia menjelaskan bahwa jenazah korban ditemukan oleh seorang penyelam asal Kilit, Kecamatan Reok bernam Marsel. Menurut cerita Sebastianus Mbaik, Marsel tiba di lokasi kejadian pada Sabtu dini hari dan langsung menyelam.

“Marsel datang dari Kilit sekitar jam 1 malam menuju ke lokasi yaitu Wae Racang. Sebelum menyelam, Marsel meminta kami untuk berdoa agar proses pencarian berjalan dengan lancar dan mudah,” katanya.

Baca Juga:  Kaesang Sebut Grace Natalie Potensial Dampingi Anies atau Ridwan Kamil di Pilgub Jakarta

Lebih lanjut Kepala Desa Golo Lanak yang kini menjalani periode kedua pemerintahannya itu mengatakan bahwa saat ini jenazah Tian sudah tiba di kampung Gangkas.

“Mayat tiba di Kampung Gangkas, Desa Golo Lanak jam 05.07 pagi,” tutupnya.

Adapun kronologi korban tenggelam diceritakan Yohanes Mahe, seorang warga Kampung Gangkas. Dia menceritakan bahwa, Tian awalnya bekerja memanen padi di sawahnya. Tian tak sendirian, sebab ada 20-an warga Kampung Gangkas lainnya ikut bekerja di sawahnya.

“Tadi dia kerja di sawah saya, panen padi. Padinya sudah dibawa ke pondok semua. Selesai kerja jam 2,” katanya kepada tajukflores.com.

Baca Juga:  Penjabat Gubernur NTT Harap Uskup Agung Kupang yang Baru Dapat Perkokoh Semangat Kerukunan

Lebih lanjut dia menceritakan, saat rekan kerjanya pergi untuk mengantar padi di Bea Todo, korban dan ketiga temannya malah pergi ke sungai untuk madi. Selaku pemilik sawah, John sempat melarang mandi di sungai, karena di Bea Todo, tempat yang mereka lalui untuk pulang ke kampung juga ada air untuk mandi.

“Saya sudah kasih sabun, rokok juga supaya mandi Bea Todo. Saya bilang ke mereka, itu ada sabun dan rokok, mandi di Bea Todo. Tapi mereka bilang kami mandi di sungai, dan saya bilang jangan mandi di sungai. Mandi di Bea Todo saja, karena sabun hanya satu,” ceritanya.